Menolak Mencukur Jenggot, Siswa Muslim Dilarang Masuk Kelas dan Diisolasi

HTI Press- Sebagaimana yang diberitakan  www.huffingtonpost.co.uk,(3/10) dua orang siswa muslim dilarang masuk dan disolasi karena tidak mau mencukur jenggotnya.

Kedua remaja berusia 14 tahun itu ditempatkan di “ruang isolasi” sejak awal ajaran baru di Roman Catholic High School di Accrington, Lancashire.

Kepala sekolahnya mengatakan hal itu bukan dikarenakan oleh salah satu agama melainkan dikarenakan oleh aturan berpakaian.

Xavier Bowers mengatakan kepada Lancashire Evening Telegraph : “Kami tidak menganggap ringan keputusan ini. Saya telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk meneliti masalahnya dan berbicara dengan para orang tua murid itu.

Para kerabat dari salah satu anak-anak itu menyebut keputusan ini “murni diskriminasi” .

Para anggota keluarga, yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar : “Karena anak-anak itu tidak mau mencukur jenggot mereka karena alasan agama, mereka dimasukkan ke dalam ruang isolasi selama enam setengah jam setiap hari.

“Mereka dilarang bergaul dengan siapa pun atau berbicara dengan teman-temannya. Ini adalah diskriminasi murni.

“Mereka memilih sekolah itu karena letaknya di dalam wilayah mereka dan berprestasi baik. Sekolah itu harus memiliki kebijakan yang terbuka dan mereka harus menerima orang-orang dari semua agama.”, kata Bowers.

Bowers menambahkan bahwa aturan untuk tampil klimis telah ada cukup lama, meskipun kedua anak laki-laki itu diperbolehkan untuk berjenggot karena alasan agama sebagai suatu  “pengecualian” pada tahun lalu karena telah mendekatnya ujian GCSE dan sekolah tidak ingin menempatkan mereka di bawah “tekanan yang tidak adil”.

Namun setelah musim panas kedua siswa itu harus tampil klimis.

Setelah wawancara dengan surat kabar, Bowers mengeluarkan pernyataan melalui Lancashire County Council yang tampaknya sekolah tidak mundur dari sikapnya.

Dia mengatakan: “Saya sepenuhnya sadar ini adalah masalah sensitif dan saya telah melakukan yang terbaik untuk bisa memahami dan berkepala dingin ketika mengahapi situasi ini.

“Bila perlu, kita bisa menempatkan para siswa di pusat pembelajaran kami yang tidak mengikuti kebijakan sekolah kami mengenai seragam dan penampilan.

“Di sini, di Mount Carmel RC High School, kami percaya untuk mempertahankan standar yang tinggi dalam setiap aspek kehidupan sekolah, termasuk seragam dan penampilan. Para murid dan orang tua sering diingatkan tentang aturan penampilan, mengetahui bahwa peraturan ini berlaku untuk semua orang dan secara teratur diingatkan akan hal ini.
“Sepanjang pengalaman saya, keluarga-keluarga memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah ini karena standar dan harapan yang tinggi.”

Pembicaraan untuk mengatasi masalah ini masih berlangsung antara pihak keluarga dari kedua siswa itu dan pihak sekolah.[] (rz/www.khilafah.com)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*