Pemerintah Bashar Assad terus saja menebar kebiadaban di negerinya. Tak hanya membunuh warganya sendiri, kini pemerintah Assad membiarkan warganya kelaparan.
Informasi terakhir yang dilansir oleh Al Arabiya, kelaparan cukup parah melanda wilayah di luar Damaskus. Pasukan pemerintah terus membombardir kawasan ini dengan alasan menyerang para pemberontak.
Kepala Medecins Sans Frontieres, Christopher Stokes seperti dikutip BBC, menggambarkan kondisi di Suriah sulit dimengerti karena pengawas senjata kimia bisa bergerak bebas sementara konvoi bantuan dihambat.
Kondisi yang sulit ini mendorong sekelompok ulama Suriah mengeluarkan fatwa bagi penduduk yang tinggal di daerah yang terkepung di luar Damaskus untuk makan daging kucing, anjing dan keledai guna mengatasi kelaparan.
Sebuah video yang diunggah di internet memuat fatwa tersebut. “Bagaimana dunia bisa tidur tenang dengan perut kenyang sementara ada yang kelaparan, dan terjadi tidak jauh dari kota utama (Damaskus), hanya beberapa meter,” kata seorang ulama tersebut.
Ia mengaku, ini buknalah pernyataan pribadi tapi mewakili mewakili pandangan ulama lain. Pesan-pesan yang sama disuarakan masjid-masjid di sana.
Fatwa untuk makan daging kucing, anjing, serta keledai itu bukan yang pertama yang dikeluarkan para ulama. Fatwa serupa pernah dikeluarkan di Homs dan Aleppo saat terjadi pertempuran sengit.