HTI Press, Medan/ DPD I HTI Sumut bersama Umat melaksanakan Sholat Idul Adha di pelataran halaman ITM (Institut Teknologi Medan) Jl. Gedung Arca, Medan Kota, yang dihadiri kurang lebih dua ratus orang.
Pada Sholat Idul Adha kali ini yang bertindak sebagai Imam sekaligus Khatib adalah Ust. Drs. Musydar Syahban.
Dalam khutbahnya yang bertema “Ketaatan dan Pengorbanan untuk Perubahan Besar Dunia Menuju Khilafah”, Ust. Musydar menyampaikan pentingnya untuk mengenang kembali kisah Nabi Ibrahim dalam ketaatan dan pengorbanannya kepada Allah SWT yang kala itu diuji untuk menyembelih anaknya Ismail. Perintah yang sangat berat itu tetap disampaikan Ibrahim kepada anaknya, dan Ismail pun menerimanya dengan sabar.
Kisah tersebut seharusnya menjadi teladan bagi kaum muslimin bukan hanya dalam perkara haji dan kurban, atau ibadah ritual lainnya saja, tetapi juga dalam ke-kaaffah-an (ke-totalitas-an) Islam, baik itu bermasyarakat, bernegara, berekonomi, dan lainnya.
Belum diterapkannya Islam secara Kaaffah inilah yang membuat kaum muslimin sekarang ini memiliki kehidupan yang sempit, miskin, melarat, tertindas, teraniaya, dan lainnya. Runtuhnya Khilafah pada tahun 1924 membuat kita terpuruk sampai pada hari ini.
Beliau mengingatkan kaum muslimin untuk tidak berdiam diri terhadap kondisi terpuruknya kaum muslimin. Kaum muslimin harus melakukan perubahan, yaitu perubahan dunia menuju penerapan Islam secara Kaaffah dalam naungan institusi Khilafah. Karena hanya dengan Khilafah Islam-lah Syariat Islam bisa diterapkan menyeluruh.
Imam al-Ghazali pernah manyampaikan urgensinya Khilafah, “Agama adalah Pondasi sedangkan Kekuasaan (Khilafah/Imamah) adalah Penjaga – setiap yang tidak ada Pondasi akan Roboh, dan setiap yang tidak ada Penjaga akan Hilang”.
Maka penting bagi kita memperjuangkan Khilafah sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT dan perjuangan ini tentu memerlukan pengorbanan yang sangat besar. [] raha/MI HTISumut