Turki, menurut situs “Global Firepower” menduduki peringkat kesebelas, dalam urutan tentara di dunia, yang kemudian diikuti oleh Pakistan. Dan lima besar pertama adalah Amerika, Rusia, Eropa, Cina dan India. Yang menarik adalah, bahwa negara Yahudi menduduki peringkat ketiga belas. Sementara Mesir menduduki peringkat keempat belas, yang diikuti oleh Indonesia. Sedangkan Iran menduduki peringkat keenam belas.
Adapun Arab Saudi, menduduki peringkat dua puluh tujuh. Sementara Aljazair menempati peringkat ketiga puluh delapan, diikuti oleh Suriah yang berada di peringkat ketiga puluh sembilan. Dan Yaman menduduki peringkat empat puluh tiga. Sementara Yordania berada di peringkat lima puluh enam, kemudian diikuti oleh UEA (Uni Emirat Arab) yang menduduki peringkat lima puluh tujuh. Selanjutnya Irak dan Libya secara berurutan. Sedang Kuwait berada di peringkat enam puluh tiga. Sementara Qatar menduduki peringkat enam puluh lima, yang diikuti oleh Lebanon.
*** *** ***
Tentara reguler di negeri-negeri Muslim jumlahnya dua kali lipat dari gabungan jumlah tentara Barat dan Timur penganut agama kufur. Di Pakistan: 619.000, Iran: 545.000, Turki: 514.000, Mesir: 486.000, dan Indonesia: 316.000. Sementara negara Yahudi jumlah tentara regulernya sekitar 168.000.
Namun mengapa umat ini ditimpa kehinaan, hingga menjadi seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah saw, yaitu buih seperti buih yang mengalir “ghutsâ[‘un] ka ghutsâ’i as-saili”. Demi Allah, sekiranya kekuatan ini, atau sebagian darinya bersatu di bahwa pimpinan satu orang, niscaya tidak ada di bumi ini orang yang tidak tunduk pada hukum-hukum agama ini (syariah Islam); niscaya kekuasaan agama ini akan mencapai apa yang dicapai oleh matahari; dan niscaya para kaum najis dari Barat dan Timur tidak akan berani melakukan ancaman pada kami di pusat negara kami, tidak akan berani menjarah kekayaan kami, dan tidak akan berani menempatkan para anjingnya untuk menjadi penguasa di negeri-negeri kami.
Umat atau sebagian umat telah melakukan perlawanan, sehingga hilang harapan dari orang-orang yang selama ini loyal kepada kaum kafir dan bangga pada demokrasi, seperti yang terjadi di Mesir dan Tunisia. Bahkan mereka semakin meradang oleh umat yang menjadikan Khilafah dan pemerintahan Islam ada di depan mata mereka, seperti halnya di pusat negara Islam, Syam. Sedang umat yang lain tengah menunggu untuk mengukuti jejak mereka, para pemuda yang beriman pada Tuhannya untuk terus berusaha meninggikan agamanya. Melihat itu, maka kaum kafir Barat dan Timur bersepakat untuk membunuh dan membantai mereka. Sementara tentara kaum Muslim hanya melihat, tidak bergerak untuk menolongnya. Sebaliknya, ia justru membantu musuh umat dengan sejumlah kekuatan, seperti yang dilakukan Sisi baru-baru ini, dengan mengirim amunisi dan bahan peledak untuk rezim Basyar al-Assad; atau seperti yang dilakukan Turki dan Yordania yang bersekongkol dengan AS untuk menghina para imigran yang terusir di kamp-kamp pengungsi yang tidak memiliki mata pencaharian, apalagi mendekati musim dingin, yang di antara mereka sudah hampir sekarat.
Sebenarnya dari awal mereka telah berencana untuk melenyapkan orang-orang terhormat yang telah meninggalkan rumah-rumah mereka, tanah-tanah mereka, dan kota-kota mereka yang megah, demi Allah, di mana mereka menyatakan “hiya lillâh, hiya lillâh; semua demia Allah, semua demian Allah”. Sehingga kaum kafir Barat dan Timur ketakutan dan gemetar terhadap mereka. Maka, mereka pun sepakat untuk melakukan tipu muslihat guna mengaborsi revolusi ini, sebab mereka khawatir bahwa akan keluar dari rahimnya kekuatan besar yang akan mengakhiri pengaruh mereka, ketika tentara kaum Muslim bersatu di bawah bendera “Lâ Ilâha Illallâh Muhammad Rasûlullah, tiada Tuhan selain Allah Muhammad utusan Allah”. Dan kami telah melihat seolah persatuan mereka ini sudah ada di depan mata. Allah SWT berfirman:
أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ
“Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati.” (TQS. Al-Ahzab [33] : 19).
Apakah tentara kami menyadari akan besarnya kekuatan yang dikaruniakan oleh Allah kepada mereka, seandainya mereka benar-benar beriman pada Allah, dan bersegera menolong agama-Nya!
Wahai tentara kaum Muslim, pemilik mendali dan mahkota, jadikan mendali kalian keimanan kepada Allah, dan mahkota kalian sebagai keinginan besar untuk meraih ridha-Nya. Serta carilah kemuliaan dari sumbernya. Allah SWT berfirman:
وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لاَ يَعْلَمُونَ
“Padahal kemuliaan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya dan milik orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui.” (TQS. Al-Munafiqun [63] : 8). [Saiful Haq Abu Firas]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 17/10/2013.