Tampaknya Jenderal boneka as Sisi menemui jalan buntu untuk menyelasaikan persoalan Mesir. Jenderal pembantai ini pun berupaya untuk menawarkan kompromi termasuk mengembalikan Mursi sebagai presiden, namun sebatas presiden kehormatan.
Seperti yang dilansir situs islammemo.cc (20/10/2013), sebuah sumber mengungkapkan bahwa inisiatif yang disampaikan oleh beberapa tokoh untuk keluar dari krisis politik di Mesir, datang atas perintah dari Menteri Pertahanan Abdul Fattah al-Sisi.
Seperti yang diberitakan surat kabar “alMishriyun”, sumber itu mengatakan bahwa “Inisiatif yang diajukan hari ini, oleh Duta Besar Ibrahim Yasri ini datang atas perintah Jenderal Abdul Fattah al-Sisi, Menteri Pertahanan Mesir.
Sebagian besar pokok-pokok bahasan telah dibicarakan sebelum diajukannya. Terutama item yang berkaitan dengan kekebalan hukum atas semua tindakan angkatan bersenjata untuk memerangi terorisme, dan pembubaran aksi masa di Rabiah dan Nahdhah.
Inisiatif Yasri ini berisi pengembalian presiden Muhammad Mursi pada posisinya, sebagai Presiden kehormatan. Memberikan kekebalan hukum bagi semua tindakan angkatan bersenjata dalam memerangi apa yang diklaim Sisi sebagai terorisme di Rabiah dan Nahdhah. Serta pembentukan pemerintahan yang kuat dengan persetujuan kekuatan revolusioner dan politik, yang akan mengembalikan kekuasaan presiden sampai akhir pemilihan parlemen.
Termasuk yang ditawarkan adalah mengeluarkan semua tahanan pendukung Mursi dan menghentikan keputusan khusus untuk membubarkan Ikhwanul Muslimin. Sumber yang sama menambahkan bahwa inisiatif “kelompok Islam” dan sayap politiknya, Partai al-Bina`wa at-Tanmiyah, juga atas perintah Sisi.
Di bagian lain, Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Safwat al-Zayat mengatakan tim Sisi sedang bernegosiasi sejak dua hari dengan para komandan AS untuk menjamin keamanan dirinya setelah mencapai solusi dengan para pendukung legitimasi. Hal ini mengingat Amerika dan Barat memastikan bahwa kudeta telah gagal, dan pemerintah sementara tidak akan dapat membuat kemajuan di Mesir. Mereka tidak akan bisa melangkah maju lebih jauh lagi. (Bjr)