Mantan Wartawan New York Times : Kami Telah Berbohong Tentang Serangan 11/9

Beberapa Wartawan Harian Terkemuka Amerika Ungkap Kebohongan Peristiwa 11/9

Sebagaimana yang dilaporkan situs http://www.presstv.ir (19/10), beberapa wartawan terkemuka Amerika mengatakan bahwa pemerintah AS berbohong tentang Peristiwa 11/9 dan apa yang disebut sebagai perang melawan teror . Namun sayangnya, para pemilik media dan editor tidak akan membiarkan mereka melaporkan temuan mereka .

Baru-baru ini, Seymour Hersh, wartawan investigasi mainstream Amerika, menyampaikan berita bahwa klaim pemerintah AS yang telah menewaskan Osama Bin Laden pada tanggal 2 Mei 2011 adalah “sebuah kebohongan besar. Tidak ada satu kata kebenaranpun di dalamnya.”

Hersh melanjutkan dengan mengkritik secara pedas koran dimana dia bekerja sebelumnya, New York Times, dan outlet media besar  lainnya: “Kami berbohong tentang segala sesuatu, berbohong telah menjadi makanan pokok”. Dia mengatakan semua outlet besar media AS harus ditutup karena membohongi rakyat Amerika.

Jurnalis mainstream lainnya setuju bahwa cerita pemerintah AS tentang Osama Bin Laden dan 11/9 adalah kebohongan besar. Sherwood Ross, pemenang penghargaan jurnalis yang bekerja untuk the City News Bureau of Chicago, the Chicago Daily News, Reuters dan layanan-layanan kawat lainnya, mengatakan kepada saya dalam sebuah wawancara radio baru-baru ini :

“Sangat diragukan bahwa umat Islam berada di balik Peristiwa 11/9. Pikirkan tentang hal ini selama satu menit : Bahwa keluarga Presiden Bush telah melakukan bisnis dengan keluarga dari orang yang diduga melakukan serangan teroris, Osama Bin Laden. Keluarga Bin Laden sebenarnya berada dalam dewan perusahaan minyak milik Bush. Bagaimana mungkin keluarga dengan kekayaan miliaran dolar, satu keluarga yang melakukan serangan terhadap Amerika telah melakukan bisnis dengan Presiden Amerika. Itu terdengar lebih nikmat dari apa pun . Saya kira Peristiwa 11/9  bukan konspirasi Arab atau konspirasi Muslim. Saya kira ini adalah konspirasi Amerika untuk menggulingkan pemerintah Amerika Serikat dan menerapkan apa yang kemudian menjadi negara polisi, dan juga untuk memajukan ambisi imperium Amerika Serikat, untuk menipu Timur Tengah dari sumber daya energi milik mereka.”

Ross menjelaskan bahwa para wartawan Amerika tidak lagi bebas mengekspos kebohongan paling resmi dan paling keterlaluan dan penuh rekayasa :

“Anda tidak melihat pertanyaan-pertanyaan serius dari media mainstream. Saya pikir salah satu ujungnya adalah saat seorang juru kamera dari mingguan kecil di Pennsylvania pergi ke tempat di mana pesawat ini dikatakan telah jatuh (pada tanggal 11/9). Dan dia berkata, “Saya tidak melihat pesawat apapun. Saya melihat sebuah lubang di tanah. Saya tidak melihat tubuh apapun. Saya tidak melihat bagasi apapun. ‘Baiklah, mungkin orang itu hanya mengarang cerita. Tapi, saya tidak berpikir begitu. Saya pikir dia hanya melakukan tugasnya. Dan kemudian di Pentagon, Anda memiliki klaim bahwa pesawat telah menabraknya. Tapi sekali lagi, tidak ada puing-puing. Para wartawan yang bekerja di Press Room di Pentagon pergi ke halaman itu, dan mereka tidak melihat pesawat apapun. Jadi, lagi dan lagi, Anda telah membuat kebohongan yang sebagian besar tidak dilaporkan pers.”

Saya bertanya kepada Ross apakah dia diperbolehkan untuk mengekspresikan pandangan tersebut dalam artikelnya untuk Miami Herald, the Chicago Daily News, atau layanan-layanan kawat. Dia menjawab :

“Tentu saja tidak. Ketika saya dulu menulis untuk Reuters, dengan meliputi isu-isu tempat kerja, selama sepuluh tahun, kolom saya dikutip dari New York Times untuk LA Times. Tetapi jika Anda menulis tentang ‘Mengapa 7 World Trade Center Runtuh Padahal Tidak Ditabrak Pesawat, ‘ tak seorang pun yang akan mengutipnya. Jadi, sekarang kolom digunakan di Internet oleh para blogger, dan digunakan oleh layanan-layanan kawat Tengah Timur. Saya mendapatkan panggilan telepon dari Press TV, dan Anda dapat membaca wawancara saya di sana. Tetapi Anda tidak akan melihat pendapat saya dikutip Associated Press.”

Wartawan terkemuka Amerika lainnya, Paul Craig Roberts, juga telah dilarang dari media mainstream AS karena mengatakan kebenaran tentang 11/9. Dr. Roberts menjabat sebagai Asisten Sekretaris Departemen Keuangan, dan memenangkan Legiun Kehormatan Prancis dan penghargaan lainnya atas kontribusinya untuk ekonomi, dan telah menjadi kolumnis reguler untuk Wall Street Journal, Business Week, dan publikasi mainstream lainnya. Tapi karena dia berbicara tentang penghancuran terkendali atas tiga gedung pencakar langit World Trade Center pada 11/9, Paul Craig Roberts telah dimasukkan dalam daftar media yang dilarang dipublikasikan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru di acara radio saya, Dr. Roberts menjelaskan mengapa media mainstream AS, seperti kata Seymour Hersh, berbohong tentang segala sesuatu :

“Salah satu hal terburuk yang pernah terjadi (bagi Amerika) adalah ketika Presiden Clinton mengizinkan lima perusahaan untuk berkonsentrasi pada media Amerika. Hal itu menghancurkan kemerdekaan media. Dan sejak Clinton mengizinkan hal itu, yang benar-benar berlawanan dengan semua tradisi Amerika, dan benar-benar melanggar hukum anti monopoli…tetapi di Amerika Serikat, seperti yang kita lihat, hukum tidak lagi berarti apa-apa. Dalam hitungan menit setelah kelima konglomerat berkonsentrasi pada media, independensi media langsung menghilang. Media tidak lagi dijalankan oleh para wartawan, namun dijalankan oleh para eksekutif iklan perusahaan. Nilai konglomerat media ini terletak pada izin siaran federal. Sehingga mereka tidak bisa dengan berani menyinggung pemerintah. Lisensi mereka mungkin tidak bisa diperbarui, dan nilai seluruh perusahaan yang bermiliar-miliar dollar akan hilang. Jadi, apa yang dinamakan sebagai media mainstream bukanlah media lagi. Media mainstream tidak mengatakan apa-apa. Ini adalah layanan propaganda – Kementrian Propaganda. Gerald Celente menyebutnya ‘presstitutes.”

Alih-alih menulis untuk media mainstream, Paul Craig Roberts kini mengungkap pembunuhan palsu terhadap Osama Bin Laden dan mendekonstruksi operasi 11/9 untuk sebuah outlet independen yang disebut Institut Ekonomi Politik. Dalam sebuah artikel terbaru yang dipublikasikan pada ulang tahun yang ke-12 Serangan 11/9, Dr Roberts menulis :

“Kelompok Neokonservatif yang mendukung hegemoni Amerika atas dunia menyerukan ‘Pearl Harbor baru’ yang akan memungkinkan mereka untuk memulai perang penaklukan … Tidak ada bukti yang mendukung cerita 11/9 versi pemerintah … Pada ulang tahun ke 12 dari upacara bendera palsu ini, tidak perlu bagi saya untuk melaporkan bukti-bukti yang banyak yang secara meyakinkan membuktikan bahwa cerita resmi adalah sebuah kebohongan. Anda dapat membacanya sendiri. Laporan ini tersedia secara online. Anda dapat membaca apa yang dikatakan oleh para arsitek dan insinyur (yang bekerja untuk kebenaran 11/9). Anda dapat membaca laporan para ilmuwan. Anda dapat mendengar dari para responden pertama yang berada di menara WTC. Anda dapat membaca tentang para pilot yang mengatakan bahwa manuver yang berkaitan dengan pesawat yang diduga menghantam Pentagon berada di luar keterampilan mereka dan pasti tidak dapat dilakukan oleh para pilot tidak berpengalaman. Anda dapat membaca banyak buku David Griffin. Anda dapat menonton film-film yang diproduksi oleh Richard Gage dan Para Arsitek & Insinyur bagi Kebenaran 11/9. Anda dapat membaca Laporan 11/9 Toronto, Audiensi Internasional tentang 11/9.”

Namun, tidak perlu membaca media mainstream. Sebagaimana yang dikatakan oleh Seymour Hersh, Sherwood Ross, Paul Craig Roberts, dan sejumlah orang rakyat jelata Amerika yang sadar , motto media mainstream sekarang adalah: “Kami berbohong tentang segala sesuatu. Berbohong telah menjadi bahan makanan pokok.”

Pemerintah tidak menuntut suatu penyelidikan terhadap peristiwa yang sangat mempermalukan “negara adidaya” dalam sejarah dunia ini adalah penyerahan diri yang lengkap bahwa 11/9 adalah peristiwa bendera palsu. (rz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*