Sebagaimana dilansir oleh www.themiddleeastmonitor.com (21/10), Jurubicara Kementerian Pertahanan Libya, Abdul Razak Chabahi, telah mengkonfirmasi bahwa “kementerian telah mengeluarkan perintah kepada angkatan udara, angkatan laut dan penjaga pantai untuk menyerang setiap kapal atau kapal tanker minyak yang memasuki wilayah perairan Libya tanpa izin” .
Chabahi sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa kementerian telah menerima informasi yang menyatakan bahwa sebuah kapal tanker minyak tidak dikenal telah mencoba memasuki perairan Libya tanpa memiliki kontrak dengan kementerian minyak dan gas, namun kapal itu tidak benar-benar mencapai perairan Libya.
Dia menambahkan bahwa kementerian pertahanan mengeluarkan “peringatan keras” dengan mengatakan “kementrian akan menggunakan opsi militer untuk menangani setiap tanker yang mencoba melanggar kemampuan rakyat Libya. Setiap tindakan serupa dianggap ilegal dan merupakan serangan terhadap kedaulatan negara dan karena itu, harus dicegah”.(rz)