Antisipasi PHK Masal, Anggaran Kemiskinan Ditambah Rp 20 Triliun

BANDUNG–Krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, diprediksi akan menyebabkan semakin banyak karyawan di PHK dan kehilangan pekerjaannya. Akibatnya, angka kemiskinan di Indonesia pun akan semakin bertambah. Sebagai antisipasi, pemerintah menambah alokasi APBN untuk penanggulangan kemiskinan sebesar Rp 20 triliun pada tahun 2009 untuk menekan jumlah kemiskinan yang meningkat itu.

Menurut Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, total anggaran penanggulangan kemiskinan akan mencapai Rp 78 trilyun, naik sekitar hampir setengahnya dibanding anggaran 2007 yang hanya sekitar Rp 50 triliun. Anggaran itu akan disalurkan dalam bentuk program bantuan langsung tunai, beras untuk orang miskin, bantuan operasional sekolah (BOS), program pemberdayaan seperti program Program Nasional Pemberdayaan Mandiri dan Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun, Bachtiar belum mengetahui prediksi pasti jumlah penambahan orang miskin akibat krisis. Dia mengatakan jumlah orang miskin tahun 2008 ada sekitar 35 juta, berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 37 juta.

”Kita belum hitung nanti. Tapi pasti terjadi, kalau di PHK terus dia tidak dapat kerja, mulai menjual harta yang ada, maka dia akan jatuh pada posisi yang miskin. Makanya kita lakukan antisipasi dengan tak memotong anggaran kemiskinan, justru menambah,” ujar Bachtiar usai seminar bertema pemimpin muda di Aula Universitas Islam Bandung, Bandung, Jumat (12/12).

Sepanjang tujuh tahun menjadi menteri sosial, Bachtiar mengaku belum bisa menggeser kantong-kantong kemiskinan dari Pulau Jawa karena rumitnya masalah yang terjadi di pulau berpenduduk terpadat ini. Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat masih menjadi tiga provinsi terbanyak warga miskinnya.

Pencegahan terjadinya perubahan orang bekerja menjadi miskin, kata dia, akan dilakukan dengan menggelontorkan banyak dana dalam program wirausaha. Penambahan untuk program wirausaha dalam bentuk kredit usaha rakyat (KUR) dari bank-bank pemerintah, akan meningkat sekitar 75 persen. Yaitu, dari sekitar Rp 12 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 20 triliun pada 2009. Penambahan banyak wirausahawan itu, diharapkan bisa membawa dampak beruntun bagi penuntasan kemiskinan juga pertumbuhan ekonomi.

Program KUR sepanjang tahun 2008, kata dia, sudah bisa menjangkau sekitar 1.012.000 rumah tangga yang mendapatkan bantuah usaha dari BRI, Bukopin, BNI 46, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri.

Bachtiar mengatakan bencana alam yang banyak terjadi di Indonesia juga menjadi faktor lain yang menambah jumlah kemiskikan, di samping faktor kesulitan ekonomi.

Namun, pemerintah hanya menambah sedikit alokasi anggaran bencana alam menjadi Rp 500 miliar pada tahun 2009, naik dari Rp 350 miliar pada tahun ini.

”Kalau bencana gampang, kalau memang kurang kita akan minta ke Menko Kesra atau departemen yang lain. Karena sifatnya kita ini mencegah jangan sampai kalau ada bencana, rakyat tak makan. Kalau rumahnya hancur harus bantu, ada yang meninggal saya harus bantu. Kalau soal mitigas dan pencegahan ada departemen lain yang urus,” tegasnya. (Republika Online, 12/12/08)

4 comments

  1. Kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial, kriminalitas adalah keniscayaan dalam sistem jahiliyah kapitalisme sekuler. Dengan Khilafah semua derita umat akan tinggal sejarah

  2. Menanam Kapitalisme, Menuai Kesengsaraan dan Kehinaan. Oleh karena itu, marilah tegakkan syariah dan Khilafah, niscaya kalian akan meraih kemuliaan dan pasti meraih kebahagiaan di dunia dan akherat.

  3. Orang Islam Ga kenal Pensiun OK???
    Orang Islam Ga Kenal PHK,Krena REjekinya ga Mutus sampe Usia yang memutuskan

  4. terapkan syariah tegakan pemerintahan berdasarkan manhadz kenabian semua beres

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*