Sebagaimana dilaporkan oleh www.nbc4i.com (26/10), seorang pejabat mengatakan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemuda yang melempari batu untuk memprotes penangkapan terhadap seorang ulama di kota pesisir Kenya, Mombasa.
Kepala polisi wilayah setempat Aggrey Adoli membantah bahwa polisi menangkap Sheik Ramadhan Juma, yang sedang berkhotbah di Masjid Musa.
Kepala polisi Mombasa Kipkemboi Rop mengatakan polisi menembakkan gas air mata saat para pemuda muslim memblokir jalan di luar masjid setelah shalat Jumat. Palang Merah Kenya melaporkan bentrokan antara polisi dan pemuda terjadi Kamis malam di dekat masjid setelah adanya dugaan penangkapan.
Ali Bashir, seorang warga, mengatakan dia melihat polisi memasukan Juma ke dalam mobil polisi.
Dua rekan Juma, yang juga diberitakan berkotbah di Masjid Masjid Musa, ditembak hingga mati dalam serangan terpisah di tempat yang sama hanya dalam waktu satu tahun.(rz/www.khilafah.com)