“Wahai para gadis, datanglah, hari ini adalah hari kematian !”
Tahun 1877, pasukan Rusia melewati Ardahan, Kars, Horasan Hassankale. Dan ketika melewati divisi Muhtar Ahmet Pasha dan Cengiz Kurt Pasha, Rusia tidak menyadari sesuatu yang besar lagi, karena Utsmani sudah membuat kerugian besar di barat negara itu ketika melawan Rumania, Serbia dan pasukan Rusia lainnya. Pada malam 8 November 1877, Bastion Aziziye diserang oleh pasukan Rusia. Setelah azan subuh tentara Rusia mengumumkan bahwa kota itu diambil alih. Aziziye Bastion diduduki oleh 3.000 tentara Rusia dengan perlengkapan tempur yang baik. Dengan didudukinnya kota ini, Nene Hatun menyerukan kepada komunitas wanita kota itu dan menyampaikan pidato yang bersejarah : ”Wahai para gadis, datanglah, hari ini adalah hari kematian ” Para wanita sebanyak 6.500 orang yang menyertai Nene Hatun sebagai pemimpin segera memasuki Bastion Aziziye, dan hanya terdapat 1.000 orang laki-laki. Mayoritas dari mereka memiliki sumbu peledak dan sebagian mereka memiliki senapan. Saat orang Rusia tidak bisa membela diri terhadap serangan mendadak ini, mereka kehilangan 2.300 laki-laki dan mundur. Di pihak Nene Hatun hanya kehilangan 1.000 orang laki-laki.
Nene Hatun bercerita : ” Pada malam hari, adikku Hassan kembali terluka dari medan perang. Di satu sisi saya merawat luka-lukanya , dan di sisi lain saya memiliki bayi berusia 3 bulan. Kakak saya meninggal malam itu dalam pelukanku. Kemudian di pagi hari ketika saya mendengar berita buruk di menara masjid, Saya mempercayakan bayi saya kepada Tuhan dan berkata ‘Bayiku! Tuhan memberikan kamu kepadaku, dan saya mempercayakan kamu kepada-Nya lagi”. Lalu kami menyerbu Benteng seperti serangan gelombang. Mereka memiliki senjata yang baik, dan kami memiliki Agama kami.” (rz)
Suatu kisah pelajaran yang sangat berharga, semoga menjadi teladan bagi kita semua