Tergerak oleh kerusakan dahsyat akibat badai haiyan di Filipina, dunia Islam turut bergeak membantu. Lembaga-lembaga Islam di seluruh dunia megumpulkan donasi dan bantuan untuk diserahkan kepada pengungsi Filipina.
Islamic Relief telah memberikan bantuan 50 ribu Pounds untuk menyediakan tempat tinggal darurat, makanan siap saji dan kebutuhan di pengungsian. “Semoga rakyat Filipina bisa membangun kembali kehidupan setelah bencana buruk di negara itu,” tulis Islamic Relief dalam situs resminya akhir pekan lalu.
Islamic Relief juga mengajak seluruh Muslim di dunia untuk mendonorkan bantuan kepada korban badai Haiyan di Filipina. Islamic Relief juga telah menerjunkan tim emergency langsung ke lokasi-lokasi terparah di Filipina. Tim dikirim langsung dari kantor pusat Islamic Relief di Inggris dan perwakilan di Indonesia.
Lembaga kemanusiaan Islam dunia ini menyebut banyak warga miskin yang berada di wilayah badai. Sehingga para korban benar-benar membutuhkan bantuan untuk bertahan.
Yayasan Zakat dan lembaga kemanusiaan Helping Hand Amerika Serikat juga ikut menyerukan pengumpulan bantuan demi korban badai “Yolanda” tersebut. Melalui situs dan lama facebooknya, Helping Hand menyebut bencana Haiyan sangat mengejutkan.
Pasalnya mereka juga baru kembali dari Filipina untuk membantu korban gempa bumi di Bohol, Filipina sebulan lalu. Kini topan yang masuk skala 5 tersebut meluluhlantakkan daerah Tacloban dan Samar. Helping Hand menyebut komunikasi di Filipina sangat sulit. Sehingga jumlah korban aktual belum bisa dipastikan.
“Tidak ada makanan, tidak ada air bersih dan puing-puing menutup jalur transportasi. Sangat sulit mendistribusikan bantuan ke luar bandara,” tulis lembaga Islam yang bermarkas di Detroit, AS ini.
Helping Hand sendiri bukan termasuk lembaga baru untuk bencana di Filipina. Setelah sebulan lalu membantu korban gempa bumi, Helping Hand juga membantu sebagian daerah Filipina saat terjadi tsunami Aceh tahun 2004. “Saat ini relawan kami dari Thailand dan Pakistan berusaha menuju lokasi bencana.”
Lembaga kemanusiaan Indonesia Aksi Cepat Tanggap (ACT) juga bersiap mengirimkan bantuan senilai 5.000 USD untuk tahap awal. Senior Vice President (SVP) ACT, Syuhelmaidi Syukur mengatakan ACT akan bekerjasama dengan NGO lokal antara lain ARF-AMAN dari Thailand dan SHIFT dari Filipina.
“Untuk tahap awal, kita akan memberikan makanan siap saji, pakaian anak-anak, susu dan yang kebutuhan lain yang sangat mendesak,” ujarnya.
Syuhel menyebut sangat penting membantu Filipina sebagai saudara di ASEAN dan negara yang bertetangga dengan Indonesia.
Ketua Tim Relawan GHR-ACT Yusnirsyah Sirin, Rabu (13/11) siang akan berangkat ke Filipina untuk mengidentifikasi bantuan yang diperlukan pada tahap selanjutnya. Sampai saat ini target yang ingin dicapai di lokasi korban adalah Tacloban, di wilayah provinsi Lire yang terpublikasikan dengan hebat.
“Sebenarnya ada daerah lain yang terkena musibah ini, namun karena sulit di jangkau atau karena hal lain saat ini yang terpublikasikan dengan luas yang di duga baru Tacloban, “ ujar Yusnirsyah. (republika.co.id, 14/11/2013)