Presiden Barack Obama, pada hari Kamis (15/11) mendesak anggota parlemen AS yang skeptis untuk menahan diri dari menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran. Ia mengatakan bahwa setiap pengurangan sanksi yang tengah dicapai melalui negosiasi akan dapat dengan mudah dicabut, dan “memberatkannya lagi” jika diplomasi gagal dalam memaksa Teheran untuk mengekang program nuklirnya.
Obama berusaha—sejauh ini dengan banyak melakukan permintaan langsung agar memungkinkan mendapatkan waktu lebih banyak untuk meneruskan kesepakatan diplomatik dengan Iran—untuk meredakan kekhawatiran di Kongres dan di antara sekutu AS, termasuk (Israel) dan Arab Saudi, yang melihat bahwa pemerintahnya banyak kalah dalam pembicaraan antara Teheran dan enam kekuatan dunia.
*** *** ***
Tidak diragukan lagi bahwa setan besar di Washington berusaha untuk memberi hadiah pada setan kecil di Teheran karena pembelaannya atas setan yang hina di Damaskus. Semua ini menunjukkan dengan jelas bahwa negara-negara poros perlawanan dan penentang kebijakan AS itu lebih tepat disebut dengan poros setan.
Sungguh, ini merupakan buah dari buah revolusi Syam yang diberkati, yang menyingkap bahwa aliansi perlawanan yang dipimpin oleh Iran, Basyar, Nashrullah dan al-Maliki, adalah perlawanan terhadap proyek umat yang tengah bangkit, serta menghalangi umat untuk membebaskan diri dari cengkeraman AS dan Barat, sehingga umat tetap terbelenggu oleh jerat imperialis.
Ini benar-benar aliansi poros perlawanan yang membahayakan, dimana sekarang sudah saatnya untuk dihancurkan, dan diungkap pada semua orang, agar tidak memiliki tempat lagi untuk berdiri. Bahkan ini benar-benar merupakan aliansi kekuatan faksi jahat dengan kekuatan imperialis untuk melawan umat Islam yang telah mengakar, dalam rangka mencegah umat untuk membebaskan diri dari kanker penguasa otoriter.
Gedung Putih tengah berusaha untuk merehabilitasi rezim Iran secara internasional, agar ia memiliki perlindungan terbuka untuk merealisasikan kepentingan regionalnya, setelah ia memainkan peran ini selama beberapa dekade dengan kedok sebagai negara poros penentang kebijakan AS. Ketika kedoknya itu telah terbakar dan hancur di Syam, sehingga tidak ada jalan lain bagi AS kecuali mendekat pada rezim Iran secara terbuka, terutama setelah peran kejahatannya dalam membela antek AS di Damaskus dari kejatuhannya. Itu dilakukan oleh AS agar Iran memainkan peran politik aktif dalam merealisasikan kepentingan AS di Suriah ke depan melalui proses politik yang disponsori AS, yang disebut dengan Jenewa 2.
Ingat, bahwa AS hanya melihat dengan mata kaca kepentingan imperialismenya, meskipun ada penentangan dari entitas Yahudi dan rezim keluarga Saud terhadap kedekatan AS dan Iran yang secara terbuka ini, karena masing-masing melihat dari sudut pandang yang berbeda. Namun AS menjadikan prioritas imperislismenya sebagai garis merah yang tidak membiarkan untuk dilanggarnya. Sehingga merehabilitasi Iran secara politik, benar-benar telah menjadi tangga prioritasnya saat ini.
Sungguh, adanya persaingan dan perbedaan keji oleh sebagian dengan sebagian yang lain, benar-benar sebagai kabar gembira terbaik bagi umat Islam menjelang akhir kehancuran mereka, serta terungkapnya hubungan keji antara AS dan para anteknya di poros negara-negara penentang kebijakan AS, adalah contoh terbaik terkait persaingan dan perbedaan keji mereka. Allah SWT berfirman:
لِيَمِيزَ اللهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَىٰ بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعًا فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Anfal [8] : 37). [Abu Basil]
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/11/2013.