Inilah Tiga Penyebab Aset Strategis Dikuasai Asing

Direktur Eksekutif Core Institute Hendri Saparini menegaskan ada tiga faktor yang menyebabkan aset strategis Indonesia dikuasai asing. “Jadi semestinya membuka sektor untuk asing itu tergantung pada tiga hal,” ungkapnya seperti dilansir Tabloid Media Umat Edisi 116, Jum’at (22 Nopember-5 Desember).

Pertama, referensi dalam membangun. Kalau mempunyai referensi bahwa sektor sumber daya alam strategis harus dikuasai negara, semestinya tidak akan pernah ada UU yang membolehkan itu untuk swasta atau asing. “Tetapi referensi itu kan tidak ada,” ungkapnya.

Kedua, strategi pembangunan. Strategi juga tidak ada. Misalnya, akan menggunakan strategi pelabuhan  laut dan bandar udara sebagai jantung ekonomi untuk mendorong sektor ekonomi karena negara Indonesia ini negara kepulauan. “Tapi karena strategi yang seperti itu tidak ada, makanya kalau sekarang pelabuhan dan bandara itu boleh dikuasai oleh asing, ya wajar karena kita strategi saja tidak ada,” bebernya.

Ketiga, visi negara produksi. Indonesia memang tidak sedang menyiapkan diri menjadi negara produksi tetapi memang hanya mengarah pada negara konsumen saja. Hingga jalan tol pun diperbolehkan dikuasai asing, karena untuk mendorong konsumsi. Karena kalau menjadi negara produksi maka akan bicara tentang daya saing. “Pada saat semua aset strategis dikuasai oleh asing bagaimana kita akan meningkatkan daya saing dari Indonesia,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo

One comment

  1. Visi, misi, dan strategi saja ga punya, bagaimana mungkin akan mencapai kehidupan yg sejahtera…..

    tapi, itu semua wajar terjadi karena memang yg menrancang Indonesia bukanlah orang-orang yg beriman pd Allah, tapi orang2 yg percaya kepada tuannya, amerika dkk…

    jadilah Indonesia terjajah dan dikuasai, meski sang penjajah tidak mengirimkan pasukannya….karena ‘para pasukannya’ adalah elit politik negeri ini yg sengaja memberi peluang semua itu terjadi…

    so, jangan tunggu Indonesia semakin hancur dan menderita, segera terapkan Syariah Allah dalam naungan Khilafah !!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*