Nyawa penduduk Gaza terancam akibat kelangkaan listrik dan bahan bakar termasuk di rumah sakit-rumah sakit yang terpaksa menggunakan pompa udara manual untuk menolong bayi lahir, kata pejabat PBB.
Pelapor khusus PBB untuk Palestina Richard Falk mengatakan pemutusan aliran listrik semakin memperlemah infrastruktur yang sudah genting.
“Kelangkaan bahan bakar dan pemutusan aliran listrik merongrong infrastruktur yang sudah genting, sangat mengganggu pelayanan dasar termasuk kesehatan, air dan sanitasi,” kata Falk di Jenewa, Selasa (26/11).
Karena musim dingin semakin dekat, lanjutnya, maka kondisi yang dihadapi sekitar 1,7 juta penduduk Jalur Gaza semakin buruk.
Ia mengatakan penyebab utama krisis ini adalah blokade Israel dan penutupan terowongan-terowongan yang digunakan sebagai jalur penyelundupan dari Mesir ke wilayah Gaza.
Di kawasan Az Zeitoun, menurutnya, sekitar 3.000 warga tergenangi air limbah karena pengolahan yang ada meluber karena tidak ada listrik.
Ia memperingatkan sejumlah fasilitas pengolahan lainnya mungkin akan segera kehabisan bahan bakar sehingga tidak bisa menggerakkan generator.
Pemerintah kota Gaza telah mengumumkan pengangkutan sampah dengan kendaraan dinas telah dihentikan karena kelangkaan bahan bakar. (bbc, 26/11/2013)