HTI Press. Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) Bachtiar Chamsah menyatakan peringatan Hizbut Tahrir Indonesia tentang peran kedutaan besar asing benar. “Hizbut Tahrir telah lama mengingatkan, peran Kedubes-Kedubes itu memang berfungsi untuk markas intelijen!” tegasnya dalam konferensi pers Temu Tokoh Umat Menyikapi Penyadapan Amerika dan Australia, Jum’at (29/11) di Kantor DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Crown Palace, Jl Soepomo, Jakarta Selatan.
Mantan Menteri Sosial tersebut juga menyatakan pemerintah harus bisa memproteksi diri dari aktivitas intelijen negara lain. “Kita harus lakukan protes, pemerintah harus bisa memprotek dirinya!” sarannya di hadapan Abu Deedat (FAKTA); Mashadi (VoA Islam); Zulkifli (al-ittihadiyah); Fahrurizal Fan (LAki-45); Hemi M Burin (Muhamadiyah); Achmad Michdan (TPM); Muhammad Rahmat Kurnia (HTI) dan beberapa tokoh lainnya.
Dalam kesempatan itu, para tokoh yang hadir sepakat bahwa penyadapan yang dilakukan Amerika, Australia dan Singapura menunjukkan pada hakikatnya ketiga negara asing itu memposisikan Indonesia sebagai musuh, bukan sebagai sahabat.[] Joko Prasetyo