HTI Press. Jakarta– Penyebaran Injil saat acara Millad Fakultas Ushuludin ke 51 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (25/11). Menurut Gema Pembebasan Komsat UIN Syarif Hidayatullah, Febri, Pluralisme agama yang melandasi adanya gelaran pameran antar agama adalah ide sesat dan menyesatkan.
“Gelaran pameran antar agama ini secara nyata bukanlah toleransi beragama melainkan acara sesat dan menyesatkan, ditambah lagi adanya fakta kristenisasi yang terjadi,” ujarnya pada Media Umat (29/11)
Ia menambahkan, menjadi suatu hal yang sangat memalukan tentunya jika institusi pendidikan semacam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi sentra perguruan tinggi Islam di Indonesia kemudian menjadi latah atau berpura-pura polos dan bodoh dengan dalih pluralisme yang sesat itu.
“Kemudian menjadi lahan bagi para misionaris untuk melakukan agenda kristenisasinya,” tegasnya.
Yang mengecewakan lagi menurut Febri, Injil dibebaskan untuk disebarkan di kampus namun untuk buletin dakwah Islam seperti Al-Islam yang disebarkan di Masjid Kampus Al malah dilarang. “Injil boleh di sebarkan kenapa Al-Islam malah dilarang,” pungkasnya.[] (mediaumat.com 30/11/2013)