HTI Press Makassar. Sekitar 500 orang yang sebagian besar adalah remaja mengikuti agenda kampanye remaja anti gaul bebas di Makassar pada hari ahad (1/12). Kegiatan yang diselenggarakan oleh lajnah dakwah sekolah (LDS) HTI Sul-Sel dilaksanakan dengan long march dari lapangan masjid al-Markaz al-Islami menuju jembatan fly over Makassar.
Tema yang diangkat dalam kampanye tersebut adalah selamatkan remaja dari pergaulan bebas dengan Khilafah Islamiyah. Dalam pembukaannya, panitia menuturkan alasan diselenggarakannya kampanye ini sebagai respon atas fenomena pergaulan bebas yang telah sangat mengkhawatirkan, terutama pergaulan bebas ini banyak terjadi dikalangan para remaja.
Secara bergiliran, beberapa perwakilan remaja menyampaikan orasinya. Mereka melihat remaja saat ini mengalami kemerosotan nilai-nilai agama karena pemahaman agama yang didapatkan sebatas ibadah ritual, akibatnya monster pergaulan bebas mudah menghampiri para remaja. Diungkapkan tidak sedikit remaja semakin ramah dengan video porno, bahkan beradegan porno didepan kamera yang akhirnya terjadi hamil luar nikah di usia remaja dan korban penyakin menular HIV-AIDS.
Disamping itu mereka menyayangkan sikap penguasa di negeri ini yang kurang peduli terhadap fenomena yang akan merusak generasi bangsa. Sebaliknya penguasa malah menambah persoalan baru dengan memberikan dukungan penyelenggaraan pekan kondom nasional (PKN). Seakan-akan penguasa mau mengatakan silahkan bergaul bebas asal pakai kondom.
Di akhir kampanye, Satria dari lajnah Dakwah Sekolah (LDS) HTI Sul-Sel membacakan pernyataan sikap. Bahwa pergaulan bebas bukti rusaknya tata pergaulan remaja tidak lain buah langsung sistem sekularisme-kapitalisme, serta akibat dari sistem pendidikan yang jauh dari ajaran Islam. Oleh karenanya harus ada upaya bersama secara sungguh-sungguh untuk menghancurkan sistem sekuler yang telah melahirkan kerusakan pergaulan dan menegakkan sistem Islam dalam Khilafah yang akan melindungi moralitas remaja dan bangsa ini serta mengikis dengan tuntas segala bentuk kemaksiatan yang merajalela di tengah masyarakat.
Kampanye berjalan tertib hingga akhir dan cukup mendapatkan perhatian dari para awak media serta dari para aparat.[] MI Sul-Sel