Dubes Iran untuk Ankara mengakui pekan lalu bahwa Teheran menikmati hubungan dekat dengan badan intelijen Turki, suatu tanda akan menghangatnya hubungan kedua kekuatan regional.
Komentar yang diberikan oleh Alireza Bikdeli datang hanya beberapa minggu setelah klaim surat kabar AS – yang ditolak dengan sengit oleh Ankara – bahwa Turki membongkar suatu jaringan mata-mata Israel di Iran kepada pihak berwenang di Teheran.
Bikdeli mengatakan kepada wartawan di Ankara bahwa ada “peningkatan kerjasama” antara intelijen Iran dan layanan keamanan dan Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT). Dan dia mengatakan “tidak ada alasan” untuk menuduh bahwa Iran sedang memata-matai Turki.
Harian The Washington Post mengatakan pada Oktober lalu, Turki telah mengungkap kepada intelijen Iran identitas lebih dari 10 warga Iran yang telah bertemu di Turki dengan agen Mossad.
Secara terpisah, Rowhani mengatakan bahwa kesepakatan nuklir adalah suatu “kesempatan besar” untuk memperluas hubungan yang tegang antara Teheran dan UEA. [Sumber : Oman Tribune,12/12]
Bukankah ironis bahwa Turki dan Iran bekerja sama untuk mengungkap tindakan mata-mata negara Yahudi, tapi tetap diam ketika negara Yahudi itu membunuh kaum Muslim yang tidak bersalah di Palestina dan Suriah.
Selanjutnya, berapakah nilai dari kerja sama tersebut, yang tidak bisa melakukan apapun untuk menghentikan mesin pembunuh brutal Assad terhadap rakyat Suriah. Negara-negara tersebut justru memberikan Assad dengan uang, pasukan dan dukungan internasional untuk melaksanakan tindakan kejinya. Allah SWT berfirman :
وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ ۖ إِنَّ اللَّـهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”(QS Al Maidah : 2)