HTI Press. Jakarta- Pernyataan yang dilontarkan SBY tentang akan adanya teror di Malam Natal, menurut DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Shidiq al-Jawi, Presiden SBY telah melontarkan stigma negatif terhadap umat Islam.
Pengasuh rubrik Ustadz Menjawab tabloid Media Umat ini menilai pernyataan SBY itu tidak tepat dan hanya menyakiti perasaan umat Islam. Sebab selama ini, tindak terorisme selalu dikaitkan oleh umat Islam. “artinya SBY telah memberikan stigma terhadap umat Islam bahwa yang mengancam perayaan natal itu umat Islam,” ujarnya kepada mediaumat.com (19/12) Jakarta.
“Pemerintah tidak pernah mengaitkan terorisme kepada non-muslim, hingga stigmatisasi dan cap buruk itu tentu mengarah pada umat Islam, SBY tidak selayaknya mengatakan hal demikian,” geramnya.
Seharusnya menurut Shidiq, jika SBY ingin melindungi non-muslim harusnya ia melontarkan dengan redaksi tepat dan khusus pada non-muslim tidak dengan menjadikannya sebagai komsumsi publik yang melah meneror dan menyakiti umat Islam.
“Sangat aneh pemimpin muslim malah membuat umat Islam menjadi terteror, Bush dan Obama pun bahkan tidak pernah menuduh umat kristen Amerika sebagai teroris,” keluhnya.
Shidiq pun menuduh SBY dan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) hanya mengikuti arahan Amerika dalam penyelesaian persoalan terorisme itu, tanpa menyelesaikan penyebab utama adanya tindakan teror ini.
“Persoalan utamanya karena kebijakan politik luar negeri Amerika yang menjadikan kaum muslimin jadi musuh, bukan menghentikan agresosrnya, Amerika malah tetap menjadikan umat Islam sebagai musuh, inilah yang merupakan akar masalah tindakan terorisme itu,” jelasnya.
Shidiq pun mengecam proyek Deradikalisasi yang hanya diarahkan kepada umat Islam dan para Ulama yang dicap sebagai teroris.”Proyek itu hanya menyudutkan umat Islam dan menstigma bahwa pelaku terorisme adalah muslim,” pungkasnya.[]
Mediaumat.com- Pernyataan yang dilontarkan SBY tentang akan adanya teror di Malam Natal, menurut DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Shidiq al-Jawi, Presiden SBY telah melontarkan stigma negatif terhadap umat Islam.
Pengasuh rubrik Ustadz Menjawab tabloid Media Umat ini menilai pernyataan SBY itu tidak tepat dan hanya menyakiti perasaan umat Islam. Sebab selama ini, tindak terorisme selalu dikaitkan oleh umat Islam. “artinya SBY telah memberikan stigma terhadap umat Islam bahwa yang mengancam perayaan natal itu umat Islam,” ujarnya kepada mediaumat.com (19/12) Jakarta.
“Pemerintah tidak pernah mengaitkan terorisme kepada non-muslim, hingga stigmatisasi dan cap buruk itu tentu mengarah pada umat Islam, SBY tidak selayaknya mengatakan hal demikian,” geramnya.
Seharusnya menurut Shidiq, jika SBY ingin melindungi non-muslim harusnya ia melontarkan dengan redaksi tepat dan khusus pada non-muslim tidak dengan menjadikannya sebagai komsumsi publik yang melah meneror dan menyakiti umat Islam.
“Sangat aneh pemimpin muslim malah membuat umat Islam menjadi terteror, Bush dan Obama pun bahkan tidak pernah menuduh umat kristen Amerika sebagai teroris,” keluhnya.
Shidiq pun menuduh SBY dan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) hanya mengikuti arahan Amerika dalam penyelesaian persoalan terorisme itu, tanpa menyelesaikan penyebab utama adanya tindakan teror ini.
“Persoalan utamanya karena kebijakan politik luar negeri Amerika yang menjadikan kaum muslimin jadi musuh, bukan menghentikan agresosrnya, Amerika malah tetap menjadikan umat Islam sebagai musuh, inilah yang merupakan akar masalah tindakan terorisme itu,” jelasnya.
Shidiq pun mengecam proyek Deradikalisasi yang hanya diarahkan kepada umat Islam dan para Ulama yang dicap sebagai teroris.”Proyek itu hanya menyudutkan umat Islam dan menstigma bahwa pelaku terorisme adalah muslim,” pungkasnya.[] mediaumat.com 20122013