Ma’al Hadîts Asy-Syarîf: Diangkat dan Dicabutnya Ilmu

Dalam Kitab Shahih al-Imam Muslim fi Syarhin Nawawi, pada bab “raf’il ilmi wa qabdhihi wa dhuhûril jahli wal fitani fi âkhiriz zamâni, diangkat dan dicabutnya ilmu, serta munculnya kebodohan dan fitnah di akhir zaman”, terdapat hadits berikut.

Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farrukh; telah menceritakan kepada kami Abdul Waris; telah menceritakan kepada kami Abu al-Tayyah; telah menceritakan kepadaku Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ العِلْمُ وَيَثْبُتَ الجَهْلُ وَيُشْرَبُ الخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا

Di antara tanda-tanda—dekatnya—hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, maraknya kebodohan, merajalelanya pesta minum khamer (minuman keras) dan perzinahan.

Sabda Rasulullah saw: “Di antara tanda-tanda—dekatnya—hari kiamat adalah: diangkatnya ilmu, maraknya kebodohan, merajalelanya pesta minum khamer (minuman keras) dan perzinahan”, adalah susunan matan hadits yang paling banyak diriwayatkan.

Hal ini lebih dijelaskan lagi pada matan hadits yang lain, bahwa tanda-tanda dekatnya hari kiamat adalah “sedikitnya jumlah kaum laki-laki disebabkan peperangan, dan banyaknya jumlah kaum perempuan”. Oleh karena itu, maraklah kebodohan, korupsi, pesta perzinahan dan minuman keras; serta timbul kebiasaan tidak menunaikan kewajiban, sebaliknya senang mengambil hak-hak orang lain.

Sekarang kita hidup dalam situasi terangkatnya ilmu, maraknya kebodohan, kebiasaan pesta minuman keras dan perzinahan. Tidakkah kalian melihat para ulama yang berjubah kemunafikan yang senantiasa menciptakan kerusakan di rumah-rumah Allah? Tidakkah kalian melihat kebodohan telah merata mewarnai kehidupan kaum Muslim? Kemudian, tidakkah kalian melihat peredaran minuman keras, sehingga ia tidak ubahnya air mineral yang diminum di negeri-negeri kaum Muslim? Dan juga mewabahnya perzinahan, sehingga ia seperti pernikahan gratis?

Realitas yang dialami oleh umat Islam saat ini, adalah gambaran apa yang dikatakan oleh hadits syarif tersebut, bagaimana tidak, kaum Muslim benar-benar diselimuti kezaliman dan amoralitas, namun mereka tidak berdaya untuk mengingkarinya, kecuali orang yang mendapatkan rahmat Allah? Realitas ini juga membenarkan apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw.:  “Ingatlah bahwa akan ada di tengah-tengah kalian para pemimpin yang menyesatkan. Mereka membuat keputusan untuk kepentingan dirinya sendiri, tidak untuk kebaikan kalian (rakyat). Jika kalian menaati mereka, maka mereka menyesatkan kalian. Jika kalian membangkangnya, maka mereka membunuh kalian.” (HR. Thabrani).

Begitulah wahai kaum Muslim, setiap kali era kekuasaan para penguasa ini semakin lama, maka semakin marak pula pesta minuman keras dan perzinahan, serta berbagai kemaksiatan lainnya, disebabkan masyarakat mengabaikan para penguasanya, dan kurangnya pelindungan diri dalam hati mereka, namun sebagian menyebut mereka sebagai ulil amri (pemimpin umat). Mereka inikah para ulil amri (pemimpin) yang tengah memperlihatkan hakikat diri mereka dengan gambaran yang paling jelas dalam membunuh rakyat mereka sendiri, dan melakukan pembantaian paling keji terhadap kaum perempuan, anak-anak dan orang tua, sebagaimana pembantaian di Suriah. Mereka terus dibayangi pembunuhan, sehingga apabila mereka tidak meninggal karena kejatuhan atap rumah yang dihujani artileri atau roket, maka kematian tengah menantinya di jalan-jalan dan di gang-gang. Mereka adalah ulil amri (pemimpin), namun lebih kejam dari musuh yang paling kejam.

Jika semua ini adalah penggunaan senjata yang terlihat jelas dengan mata telanjang, lalu bagaimana dengan penggunaan senjata yang tidak terlihat jelas pada beberapa orang, seperti mendorong masyarakat berbuat mesum, membuka lokalisasi perzinahan, pembodohan masyarakat, dan menenggelamkan masyarakat dalam kebinasaan, sebagaimana dinyatakan dalam hadits syarif tersebut? Untuk itu kami kami memohon ampunan dan kesehatan, serta memohon kesadaran dan keselamatan dari para penguasa tak bermoral ini, segera, dengan berdirinya Khilafah Rasyidah. Amîn!.

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 29/12/2013.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*