قَالَ أَحْمَد بن حَرْب رَحِمَهُ الله: عَبَدْتُ اللهَ خَمْسِينَ سَنَةً، فَمَا وَجَدْتُ حَلاَوَةَ العِبَادَةِ حَتَّى تَرَكْتُ ثَلاَثَةَ أَشْيَاء, تَرَكْتُ رِضَا النَّاسِ حَتَّى قَدَرْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ بِالحَقِّ, وَتَرَكْتُ صَحْبَةَ الفَاسِقِين حَتَّى وَجَدْتُ صَحْبَةَ الصَّالِحِين, وَتَرَكْتُ حَلاَوَةَ الدُّنْيَا حَتَّى وَجَدْتُ حَلاَوَةَ الآخِرَةِ.
Ahmad bin Harb rahimahullah berkata: “Aku telah beribadah kepada Allah selama lima puluh tahun. Namun aku tidak menemukan manisnya ibadah itu hingga aku meninggalkan tiga hal: aku meninggalkan ridha manusia hingga aku mampu berbicara (bebas menyampaikan) kebenaran (al-haq); aku meninggalkan persahabatan dengan orang-orang fasik hingga aku menemukan persahabatan dengan orang-orang shalih; aku meninggalkan manisnya dunia hingga aku menemukan manisnya akhirat.”
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 3/1/2014.