HTI Press, (29/12) Puluhan orang berbondong-bondong mendatangi masjid Nurul Ulum, namun tidak seperti biasanya, kedatangan mereka ke sana bukan untuk melaksanakan shalat berjamaah. Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh DPD II Banyumas Hizbut Tahrir Indonesia adalah tujuan mereka datang ke masjid tersebut yang berada di jalan HR.Boenyamin, Purwokerto.
Acara yang mengangkat tema “Refleksi Akhir Tahun, Menuju Indonesia Lebih baik” dimulai sejak pukul 08.30 WIB dan selesai pukul 11.30 WIB. Sekitar 100 orang dari berbagai kalangan menghadiri acara tersebut. Tabligh Akbar tersebut menghadirkan 2 (dua) orang Pembicara, pembicara pertama adalah Ustadz Abietyasakti Narendra, dari DPD II HTI Banyumas dan pembicara lainnya adalah KH. Nasrudin dari DPD I HTI Jawa tengah.
Pemateri pertama memaparkan tentang kondisi Indonesia saat ini dan peristiwa yang terjadi selama tahun 2013. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan bahwa kondisi Indonesia saat ini semakin memburuk. Menurutnya, saat ini Indonesia menempati urutan ke 114 dari 177 negara dalam Corruption Perception Index (CPI) 2013, utang pemerintah mencapai Rp 2.354,54 triliun per November 2013, naik Rp 376,83 triliun (Rp 34,26 triliun per bulan) dari utang di akhir 2012 sebesar Rp 1.977,71 triliun. Banyak aset-aset Indonesia yang dijual ke Asing sehingga rakyat tidak dapat menikmati kekayaan yang dimiliki Indonesia. Dan masih banyak problem lain yang sedang dihadapi Indonesia. “Kondisi Indonesia yang semakin Kritis ini diakibatkan karena diterapkannya Sistem Kapitalisme di negeri ini”, ungkap ustadz asal Tangerang tersebut.
KH. Nasrudin yang juga merupakan pengasuh majelis Ta’lim Al Istiqomah Semarang menyampaikan bahwa betapa pentingnya Umat Islam untuk bangkit dari keterpurukan yang menimpa mereka saat ini. Menurutnya, kemerosotan yang terjadi pada umat saat ini diakibatkan karena tidak diterapkannya aturan Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari umat, yaitu Al Quran dan As Sunnah. Adapun yang diterapkan hanya sedikit saja yang berasal dari aturan Allah SWT tersebut. “Islam adalah agama sekaligus Ideologi yang memiliki aturan hidup yang lengkap yang sumbernya dari sang pencipta manusia yaitu Allah AWT. Sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim menjalankan aturan Allah SWT tersebut bukan yang lain”, ungkap Kyai yang masih tergolong muda tersebut. Beliaupun tak sungkan untuk mengajak semua peserta agar ikut memperjuangkan aturan Allah SWT agar bisa ditrapkan dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyah.
Di sesi akhir, Ustadz Abu Kayis sebagai moderator memberikan kesempatan pada peserta bertanya, peserta yang hadir terlihat begitu antusias, terlihat dari banyak sekali pertanyaan yang ditujukan kepada kedua pembicara pada acara tersebut.[]