Konflik di Turki, Konflik Antar Sesama Antek

Surat kabar Turki “Taraf” pada headlinenya mempublikasikan artikel berjudul “Keputusan untuk menghilangkan Fathullah Golan telah dibuat di Dewan Keamanan Nasional pada tahun 2004.” Dalam sebuah berita, termasuk berita acara Dewan Keamanan Nasional pada bulan Agustus 2004, ada sebuah pernyataan tentang diambilnya beberapa keputusan, yang berjudul “Langkah-langkah yang akan diambil terhadap setiap kegiatan Fathullah Golan.” [Sumber: surat kabar Turki “Taraf” dan “Zaman”].

*** *** ***

Setelah dipublikasikannya dokumen ini, maka konflik antara pemerintah dan kelompok Fathullah Golan terkait masalah pusat-pusat pendidikan swasta semakin memburuk, bahkan masalahnya semakin melebar hingga memasuki berbagai dimensi. Selain itu, dalam pernyataan yang dibuat oleh pemerintah, mengakui keberadaan dokumen tersebut, namun pemerintah menyatakan bahwa ini sama sekali bukan langkah-langkah untuk menghilangkan kelompok Fathullah Golan. Sayangnya, pernyataan yang dibuat oleh pemerintah ini sama sekali tidak mampu meyakinkan komuntas tersebut. Sebaliknya, semua media massa yang dimiliki oleh komunitas ini terus mempublikasikan permasalahan ini dengan tujuan agar Erdogan tetap dalam situasi sulit.

Sekali lagi, terungkap dalam dokumen yang diperoleh surat kabar “Taraf” dari pihak intelijen bahwa sejauh ini pihak intelijen masih terus mengumpulkan catatan terkait rakyat. Sungguh, dokumen-dokumen ini telah membuat pemerintah dalam situasi yang sulit. Dan terutama adanya kelompok yang terus mengeksploitasi dua permasalahan ini dalam waktu lama pada berita-berita utama di media-media yang berafiliasi dengan kelompok tersebut, di mana ia berusaha untuk menciptakan opini publik bahwa Perdana Menteri Erdogan berusaha untuk membuat rakyat sebagai terpidana dalam tahanan sipil. Untuk itu, media-media tersebut mengadakan konfrontasi dan penguatan dengan mengatakan bahwa ada beberapa dokumen yang dimiliki Erdogan. Sehingga pada saat dokumen-dokumen ini diungkap akan mengakibatkan gempa bumi yang menggoncang Turki.

Sejak itu, maka semua pernyataan dan konfrontasi terus fokus ke arah ini. Sehingga semua peristiwa ini menunjukkan kepada kita satu hal, yaitu bahwa konflik itu terjadi terkait pusat-pusat pendidikan swasta, dan ini yang sebenarnya, tidak ada hubungannya dengan penutupan pusat-pusat pendidikan swasta. Sebenarnya isu penutupan pusat-pusat pendidikan swasta, pertentangan dengan kepercayaan yang beredar, dimana ia bukan subjek dari perdebatan baru. Bahkan, Erdogan sendiri telah membuat banyak pernyataan yang terkait dengan isu ini, dan ia sendirinya telah menempuh langkah pertama untuk mendiskusikannya.

Jadi, jika demikian, apa arti dari konflik ini?

Seperti diketahui, bahwa pemerintah dan kelompok ini telah bergerak bersama-sama dan telah mencapai keberhasilan bersama sehubungan dengan pembersihan eksistensi (kekuatan) Inggris–Nasional, yang sebelumnya mendominasi Turki. Namun, setelah periode ini, ada perbedaan di antara mereka dalam beberapa hal. Khususnya, upaya kelompok tersebut untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dan pengaruh di lembaga-lembaga negara, sehingga hal itu membuat Erdogan takut dan gelisah. Namun Erdogan mengatakan dia tidak akan membiarkan berdirinya negara paralel, maksudnya bahwa ia tidak akan membiarkan situasi ini berlanjut, dengan membersihkan para pegawainya di kepolisian, kehakiman dan Departemen Pendidikan yang didominasi oleh kelompok tersebut. Dengan demikian, pada dasarnya ini bukan konflik—mengingat masing-masing pihak bergerak sesuai dengan arahan Amerika Serikat—namun itu adalah konvergensi kepentingan. Yang jelas konflik ini sangat mengkhawatirkan Amerika, dan inilah yang mendorong pemerintah setelah kembalinya Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc dari kunjungannya ke Amerika untuk menunda tanggal penutupan pusat-pusat pendidikan swasta sampai setelah dua tahun.

Setelah itu, ada penurunan sikap keras Fathullah Golan terhadap pemerintah. Kemudian menjauhkan beberapa api fitnah yang memicu perselisihan antara kelompok itu dan pemerintah, serta memperingatkan kedua belah pihak agar tidak jatuh ke dalam perangkap ini.

Oleh karena itu, seperti yang telah kami katakan, bahwa konflik atau sengketa yang terjadi di Turki tidak memiliki arti penting bagi Amerika. Sebab semua itu hanyalah upaya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari kue kekuasaan oleh masing-masing pihak. Dengan demikian, konflik itu hanya akan terjadi dalam lingkaran konflik kepentingan, tidak seperti yang diklaim oleh beberapa orang, bahwa itu adalah upaya Amerika untuk memberi pelajaran pada Erdogan melalui kelompok Fathullah Golan. Yang benar adalah bahwa Amerika berusaha untuk melanjutkan kebijakan politiknya di Turki dengan menggunakan keduanya, kelompok Fathullah Golan dan pemerintah, melalui berbagai bidang. [Yilmaz Chelk]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 7/1/2014.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*