Sekitar 2.500 massa dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto mengingatkan masyarakat khususnya perempuan Indonesia untuk segera meninggalkan sistem liberalis dan kapitalis yang selama ini memberikan kerusakan dan penderitaan pada manusia. Long march dari Taman Apsari sambil berorasi, Minggu (21/12). Ribuan massa itu melakukan long march dari depan Taman Apsari menuju Jl. Yos Sudarso, Jl. Pemuda, Jl. Embong Trengguli dan kembali ke Taman Apsari. Disana mereka menggelar Tabligh Akbar. Agenda aksi yang mengusung tema “Saatnya Perempuan Meninggalkan Liberalisme dan Kapitalisme, mendukung Khilafah” ini menjadi momen untuk menyadarkan perempuan Indonesia bahwa persoalan yang dihadapi saat ini karena jeratan sistem kapitalisme dan liberalisme.
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan perempuan Indonesia agar meninggalkan kapitalisme dan liberalisme dengan melakukan long march dari Taman Apsari sambil berorasi, Minggu (21/12).
Aksi yang juga digelar serentak di berbagai kota besar di Indonesia ini diikuti oleh 2.500 massa HTI dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto.
Selain menyerukan meninggalkan liberalisme, Muslimah HTI juga mengkritisi UU Badan Layanan Umum yang membuka pemodal asing masuk ke kampus-kampus. Dengan kata lain, rektor siap jual kampus, rakyat pun semakin tidak bisa memperoleh pendidikan murah.
Menurut Muslimah HTI, persoalan yang tengah dihadapi perempuan dan masyarakat Indonesia adalah jeratan demokrasi dan kapitalisme.
Sumber Foto: suarasurabaya.net, 21Desember 2008
Sekitar seratus kaum perempuan dari Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi damai menyambut Hari Ibu di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Minggu (21/12). Mereka menyerukan perlunya upaya perlindungan dan membuat perempuan sejahtera.
Sumber Foto: Kompasimages, 21 Desember 2008