Lebih dari 600 orang yang hadir dalam sebuah acara pada hari Sabtu 4 Januari 2014 yang berjudul “Apakah Islam di dikriminalisasi”, acara tersebut diselenggarakan di aula gedung Pearl Banqueting di pusat kota Manchester , dan acara ini juga disaksikan oleh dari 2000 penonton secara online.
Merupakan suatu acara yang positif di awal tahun 2014 bagi komunitas Muslim di Inggris, dimana para tokoh dari berbagai organisasi Islam besar berkumpul. Mereka duduk bersama mendiskusikan apakah Islam di kriminalisasi oleh Pemerintah dan media mainstream.
Acara ini diselenggarakan untuk mengantisipasi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Inggris yang makin menyudutkan umat Islam, termasuk fakta-fakta diskriminasi hukum terhadap warga negara Inggris yang beragama Islam.
Acara yang serupa juga diselenggarakan di Waterlily London pada bulan November tahun lalu. Di organisir bersama pimpinan organisasi Islam yaitu IERA, Hizbut Tahrir, FOSIS, MRDF, MDI dan universitas Ibrahim. Para tokoh masyarakat Islam Inggris hadir mendiskusikan apakah Muslim tidak diikutsertakan di dalam kebebasan berpendapat di Inggris.
Hadir sebagai nara sumber dalam monumental ini Nasir Hafezi seorang pengacara Kontra Terorisme UK, Abdullah al Andalusi merupakan pendiri dari MDI (Muslim Debate Initiative), Imam Sulaiman Ghani, merupakan seorang Imam dan nara sumber acara Islam di program televisi Islam Channel, Mohammed Jahangir merupakan seorang tokoh dan aktivis anti PVE (preventing violent extremism) dari kota Manchester, Moazzam Begg mantan tahanan penjara Guantanamo Bay dan Bagram dan direktur dari CagePrisoners, Sheikh Haitham al Haddad adalah anggota dewan Syariah Islam Britania Ingris dan pendiri dari MRDF ( Muslim Research & Development Foundation ), dan terakhir Dr Reza Pankhurst seorang penulis, dosen universitas, mantan tahanan rezim Hosni Mubarak dan anggota Hizbut Tahrir Inggris. Acara ini dimoderatori oleh Sharif Abu Latif, seorang aktivis Islam dan seorang pengamat politik.
Pembicara pertama Nafsir Hafezi menjelaskan bahwa terdapat strategi pemerintah didalam menghadapi esktrimisme bermuka dua, hukum yang diberlakukan berbeda untuk masyarakat yang luas dengan hukum yang diterapkan kepada Muslim.
Menurutnya, kebijakan pemerintah di dalam menghadapi ekstrimisme yang dijabarkan di dalam laporan “Ekstremism Task Force” pada dasarnya hanyalah sebagai dasar untuk memburu dan menganiaya umat Islam.
“ Kebijakan Eskremism Task Force bukanlah sebuah keadilan, umat Islam telah menjadi warga kelas dua yang baru dan kebijakan anti terror pemerintah merupakan kebijakan yang berwajah dua, satu untuk Muslim dan satu lagi untuk non Muslim,” tegas Nasfsir.
Abdullah al Andalusi menyatakan Cameron menggunakan kekuatan liberalisme untuk memaksakan Islam versi Inggris, sementara sekulerisme telah terbukti selalu melahirkan ketidaktoleranan.
Andalusi mengatakan : “Nilai nilai liberal memaksakan yang mereka sebutkan kebebasan yang tidak bertoleransi terhadap orang-orang, demokrasi tidak hanya telah gagal kepada Muslim, tetapi juga telah bagi orang Non Muslim.”
Sheikh Haitham al Haddad seorang Imam dari Islam Chanel menyatakan muslim di Inggris sebagai umat Muhammad mempunyai kewajiban melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar untuk menegakkan hukum Islam, dimana diimplementasikan di dalam kekhalifahan.
Khilafah sendiri, tegasnya, merupakan bagian dari dien umat Islam. Untuk itu umat Islam harus memulai dialog dengan semua orang, melakukan pembangkangan sipil yang damai, memulai debat dan diskusi, dan memperjelas bahwa kita ingin diberikan kebebasan di dalam menerapkan agama Islam tanpa campur tangan non Muslim.
Imam Sulaiman Ghani berpendapat dari perspektif Islam perlu untuk ” amar ma’ruf nahi mungkar” dan tidak berkompromi pada Islam normatif yang dibusukkan oleh pemerintah , media dan masyarakat pada umumnya .
Menurutnya, hukum buatan manusia pada akarnya cacat dan hukum tersebut sedang dipergunakan untuk menggantikan hukum Allah . Pada kenyataannya , hukum-hukum berkaitan dengan perkawinan , pendidikan , seksualitas, dan lain-lain merusak orang-orang yang taat kepada hukum Tuhan.
“Kita umat Islam harus terus untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar dan bersatu sebagai sebagai satu umat, ” ujarnya.
Mohammed Jahangir menyatakan PVE yang merupakan kebijakan pemerintah Inggris saat ini bertujuan untuk mengantisipasi kekerasan dan ekstrimisme. Dalam kenyataannya, kebijakan tersebut hanya ditujukan umat Islam.
Mohammed menceritakan bagaimana seorang anak muda yang bernama Abdullah mengikuti program PVE yang didanai pada kenyataannya sebuah program yang menghalangi dia menjadi seorang Muslim.
“David Cameron membenci agama kalian, politik , kebudayaan kalian, tetapi dia menyukai uang kalian di dalam masalah rencana investasi Islam,”sindirnya.
Moazzam Begg menjelaskan bahwa Perang Melawan Teror sebenarnya adalah perang terhadap Islam . Dia mempresentasikan kasusnya dari sudut sejarah bahwa tidak ada masyarakat lain telah diserang seperti Muslim , di dalam dan luar negeri .
” Inggris telah benar-benar mengambil giliran baru dalam penganiayaan terhadap agama minoritas , terutama Islam . Sheikh Tony Blair mengatakan kepada kita bagaimana seharusnya agama kita ! Saya mengatakan kepada dinas rahasia Inggris bahwa saya akan ke Suriah untuk menyelidiki mereka . Perang melawan Islam dan Muslim telah melewati batas negara dan benua , tidak seperti perang lainnya terhadap kelompok lain . Mereka ingin memadamkan cahaya Islam . ”
Sheikh Haitham al Haddad menekankan pentingnya bersikap sabar dan positif dalam menghadapi kesulitan . Dia juga menyoroti bahwa Inggris dan Barat khawatir kebangkitan Islam saat sekarang.
Di sisi lain, menurutnya kemunduran Kristen dan liberalisme sekuler merupakan hasil dari dakwah . Karena itu menurutnya dakwah Islam seharusnya tidak boleh berhenti dalam keadaan apapun,
” Jangan pernah dikalahkan , tetap kuat . Jika Anda secara internal dikalahkan Anda akan dikalahkan oleh pihak eksternal . Tersenyum di wajah musuh Anda selama dalam kesulitan adalah kemenangan yang sebenarnya . Jika umat Islam sedang ditendang dari belakang , itu berarti kita benar-benar di depan . Barat takut agama dan ideologi kita . Kekristenan sedang menurun dan Islam terus meningkat . Bersatu kita lebih kuat , bercerai kita lemah. Jangan biarkan mereka memecah belah kita dan memerintah kita . Kita umat Islam lebih banyak memiliki kesamaan daripada perbedaan . ”
Dr Reza Pankhurst menyimpulkan dengan mengatakan bahwa umat Islam tidak harus mengkompromikan Islam dalam bentuk apapun. Dia mengatakan bahwa sementara sebagian besar Muslim mengutuk dan mengakui bahwa pembunuhan Lee Rigby bertentangan dengan syariah , bukan Islam yang disalahkan , tetapi pemerintah Inggris dengan kebijakan luar negeri Barat itulah yang harus disalahkan .
Dalam pandangannya, pemerintah Inggris bermain dengan kata-kata untuk mengkriminalisasi Islam dan umat Islam, mereka melabeli kita “Islamis”.
“Sebagai umat yang terikat dengan aqidah Islam kita wajib untuk menyampaikan Islam kepada masyarakat luas. Inilah kesempatan kita untuk bertaqarub kepada Allah, sebagaimana Rasulullah mendakwahkan Islam kepada masyarakat luas dan tidak mengkompromikannya, maka kita juga harus bersikap sama dengan Rasulullah,” himbaunya.
Di dalam acara tanya jawab para hadirin memberikan komentar bahwa acara ini sangat penting sekali untuk persatuan umat Islam di Inggris. Umat Islam telah merasakan hampir satu dekade tekanan dan kriminalisasi terhadap dan pemeluknya. Mulai dari invasi Afghanistan , Irak , bom rekayasa 7/7 , pembunuhan Woolwich , perdebatan larangan niqab dan integrasi, menyuarakan perkawinan gay , menyerang konsep nikah , menghubungkan aktivitas pernikahan Islam dengan kawin paksa dan pembunuhan demi kehormatan Islam dan pembusukan secara konstan agama Islam oleh media dan politisi, dan itu terus berlangsung dari sekarang dan masa depan.
Umat Islam mulai menyadari bahwa satu-satunya cara agar dapat melawan agenda yang sedang berlangsung terhadap Islam dan kriminalisasi Islam adalah persatuan umat Islam. Tentu saja, solusi besar ini tidak akan terjadi dalam semalam . Umat butuh disatukan dan disadarkan secara terus menerus untuk bersatu di dalam agama mereka. Semoga ini menjadi langkah pertama yang benar untuk menyatukan umat di dalam membela Islam insya’Allah.(Ardi Muluk /Syabab Hizbut Tahrir Inggris)