Klub Koresponden Asing Plintir Fakta Penolakan Miss World 2013?

Juru Bicara Muslimah HTI Iffah Ainur Rochmah menyatakan klub koresponden asing (Jakarta Foreign Correspondents Club)  memelintir fakta dengan mengecilkan besar dan banyaknya elemen masyarakat yang menolak Miss World serta memberi stigma negatif terhadap upaya penyelamatan bangsa ini dari kerusakan yang lebih besar dengan perkataan yang tendensius. “Pernyataan Joe Cochrane sangat tendensius dan mengingkari realita,” ujarnya kepada mediaumat.com, Jum’at (31/1). 

Sebelumnya, Ketua klub koresponden asing yang berafiliasi ke International New York Times tersebut berkata miring terkait penolakan ajang umbar aurat dan tabarruj kelas dunia.  “Sekelompok kecil orang yang membuat negara Anda (Indonesia) tampak buruk di mata publik dunia,” ungkap Cochrane seperti dilansir Kompas, Rabu (29/1).

Menurut Iffah, Cochrane mengingkari realita yang dihimpun oleh berbagai media, yang meliput antusias mayarakat menolak kegiatan kontes maksiat itu. “Kontes ini ditolak bukan hanya oleh semua ormas Islam, namun juga oleh berbagai organisasi peduli moral generasi. Forum pelajar menyampaikan protes, komunitas guru menolak dan forum dosen dari berbagai perguruan tinggi pun mengeluarkan petisi penolakan serupa,” lanjutnya.

Iffah juga menyatakan Muslimah HTI menerima ribuan surat dari berbagai kalangan dari seluruh negeri  untuk menyampaikan aspirasi penolakan ke DPR.  Kepada pejabat pemerintah terkait, HTI juga menyampaikan aspirasi umat ini. “Bagaimana mungkin dinamika umat yang begitu besar ini diklaim dilakukan sekelompok kecil orang,” keluhnya.

Pernyataan Cochrane yang notabene sebagai koresponden Indonesia untuk International New York Times, menurut Iffah, mengkonfirmasi ketidaknetralan pemberitaan media-media asing dari kepentingan Barat terhadap dunia Islam.

Media menjadi salah satu media penting untuk merusak bangsa dengan menanamkan nilai-nilai liberal. “Dalam konteks pemberitaan Miss World 2013, Barat  hendak membangun stigma-cap negatif  tentang peran umat Islam terhadap penyelamatan bangsa ini dari kerusakan yang lebih besar. Tidak dipungkiri bahwa yang paling menarik perhatian media adalah aksi protes penolakan yang dilakukan oleh beberapa organisasi Islam, termasuk HTI,” terangnya.

Iffah menambahkan, pernyataannya Cochrane tersebut menggiring opini untuk memberi cap negatif juga pada sikap penolakan HTI pada kemunkaran. “Jangan mengendurkan sikap tegas dan berbalik melunak terhadap kemunkaran sekalipun media memberitakan negatif tentang sikap tegas tersebut. Karena sikap melunak dan ‘ramah’ terhadap kemunkaran dan Barat ini lah yang mereka inginkan,” pungkasnya.[]Fatih Mujahid/Joy 

One comment

  1. Terbiasa hidup di peradaban (binatang) kapitalisme-sekulerisme, kelakuan seperti binatang. Susah diajak hidup bermartabat sebagai manusia. Disana telanjang, zina, sdh terbiasa, laiknya di dunia fauna. Begitulah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*