HTI Press, Sabang. Di tengah hiruk pikuk kampanye politik menjelang Pemilu 2014, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Sabang juga melakukan kampanye. Namun, kampanye yang dilakukan berbeda dengan yang dilakukan oleh partai politik pada umumnya. Mereka mengadakan Kampanye Syariah dan Khilafah di Mesjid Mata Ie, Kota Sabang pada Jumat malam (31/1/2014).
“Kampanye ini merupakan tabligh kita ke masyarakat tentang pentingnya penegakan syariat Islam dalam bingkai khilafah Islamiyah,” ujar aktivis HTI Kota Sabang, Lukmanul Hakim.
Mengawali kegiatan ini, HTI Kota Sabang mengadakan kegiatan silaturahmi dengan tokoh dan masyarakat di Mata Ie Gampong Anoe Itam Sabang. Dalam tabligh ini juga diputarkan multimedia tentang sambutan Umat Islam di seluruh dunia tentang pentingnya seruan penerapan syariat Islam dalam naungan Khilafah. Suasanapun sempat dibuat haru ketika pemutaran film dokumenter kedua tentang jeritan kepedihan umat Islam di berbagai negeri yang saat ini hidup dalam penjajahan.
“Bukankah mereka juga saudara kita, lantas apa peran kita saat melihat saudara kita tersebut dizalimi oleh penjajah Kafir Laknatullah?” tegas Lukman. Menurutnya, di sinilah pentingnya dakwah menegakkan kembali Khilafah sebagai pemersatu umat sehingga dengannya satu persatu negeri Kaum Muslimin dapat dibebaskan dari penjajahan.
Dalam sesi dialog, Tengku Ridwan Ibrahim selaku Imam Mesjid Mata Ie mengatakan bahwa ketiadaan khilafah hanya akan menyulitkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah secara sempurna. “Untuk itu Khilafah sangat perlu untuk segera ada,” katanya.
Tengku Daud selaku tokoh masyarakat Sabang yang ikut serta dalam kegiatan ini menegaskan pula tidak boleh ada kekhawatiran dan ketakutan bagi umat Islam untuk berbicara tentang kemajuan agamanya.
Saat ditanyakan tentang komitmen, HTI akan terus melaksanakan kegiatan serupa secara berkelanjutan dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat di Kota Sabang akan pentingnya untuk hidup kembali dalam naungan syariat Islam. Hal ini dikarenakan Hizbut Tahrir merupakan partai yang hidup dan bergerak di tengah-tengah umat sehingga proses pencerdasan Umat Islam mutlak harus dilakukan Islam.
Kegiatan yang dilaksanakan di Mesjid Mata Ie setelah pelaksanaan shalat Isya ini antusias dihadiri oleh Tokoh dan masyarakat setempat.[] Abu Hamzah