HTI Press. Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Karawang menilai pemerintah kurang sigap menangani masalah banjir. “Penguasa negeri ini kurang perhatian terhadap rakyatnya, misal kurang sigapnya terhadap persoalan banjir,” ungkap delegasi HTI Karawang Abu Hamzah saat audiensi dengan Kapolres Karawang, Selasa (28/1) di Kantor Polres, Karawang.
Pasalnya, lanjut Abu Hamzah, setiap terjadi banjir tidak pernah bisa menemukan solusi yang tuntas. Begitu banjir selesai seiring dengan berhentinya musim hujan, biasanya mereka lupa kalau kemarin terjadi banjir. Mereka akan kembali ingat untuk menyelesaikan persoalan banjir ketika musim hujan mulai turun. Begitu seterusnya.
“Hal ini karena solusi yang ditawarkan tidak memakai hukum Islam dan tidak mengambil contoh dari pemimpin-pemimpin Islam terdahulu,” ujarnya kepada Kapolres AKBP Tubagus Ade Hidayat dan Kasat Intelkam AKP Marjani.
Ia pun mencontohkan, ketika terjadi banjir di Mesir ketika masih dalam naungan Khilafah Islam pada abad 10 Masehi. Ketika itu Mesir dilanda banjir akibat luapan sungai Nil, pemerintahnya bekerja keras membuat bendungan Aswan. Dan selesailah persoalan banjir di Mesir.
“Namun pemerintah Indonesia malah mengeluarkan UU untuk mengatur peredaran miras padahal jelas sekali bahwa khamar ini diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul,” ungkapnya prihatin.[]Humas HTI Karawang/Joy