HTI Press, Cikampek. Ahad, 2 Februari 2014, pukul 08.30 beberapa aktivis HTI Cikampek tiba di lokasi korban banjir yang jaraknya 35 km dari kota Cikampek. Satu persatu warga mulai berdatangan dengan wajah berseri-seri setelah diberitahukan bahwa ada pengobatan gratis .
“Ema sangat senang, dengan diadakan kegiatan pengobatan semacam ini karna ema banyak anak dan incu (red. Cucu) sangat terbantu, yang diadakan oleh hizbut … ? apatuh namanya jang ( red. kata sebutan untuk pria muda) .” kami dari panitia qodho mashalih banjir menjawabnya dengan tersenyum : “ Hizbut Tahrir… mak, atau HTI “ Ema menjawab : “ iya itu HTI , Ujang ti mana?” jawab panitia : “Cikampek mak” . Demikian Percakapan Tim Peduli Banjir HTI DPC Cikampek dengan seorang seorang ibu tua, peserta pengobatan massal dan mental recovery, yang bertempat di masjid Nurul Mubien , Kampung Turi, Dusun Pangkalan , Desa Mekarmaya, Kec. Cilamaya Wetan Kab. Karawang.
Kampung Turi, Dusun Pangkalan, Desa Mekarjaya, Kec. Cilamaya Wetan Kab. Karawang. Adalah daerah rawan banjir walaupun banjir tersebut hanya sekedar lewat, tetapi dengan ketinggian air dari 30 sampai dengan 2 meter, dan banjir sering terjadi, terhitung sudah 3 kali terjadi banjir, dari bulan Januari sampai Februari 2014, mengakibatkan warga sekitar harus mengungsi tiap kali datang banjir. Banjir ini terjadi di akibatkan tanggul kali Cilamaya jebol, kali Cilamaya yang menghubungkan kecamatan Cilamaya KARAWANG dengan Kec. Blanakan Subang. Sehingga air masuk ke rumah warga sampai satu lutut, dan air masuk ke masjid 30 cm, juga banjir sampai menggenangi jalan raya dari kantor kec. Cilamaya wetan, kapolsek, Koramil Cilamaya sampai pasar Cilamaya yang jaraknya sepanjang 2 km.
Selain pengobatan gratis dengan proses bekam dan membagikan makanan acara ini juga diisi dengan mental recovery, memulihkan mental warga yang ditimpa musibah tujuannya supaya masyarakat tidak jatuh dalam duka lara yang berkepanjangan. Dengan kekuatan iman, sadar atas segala musibah, adalah atas izin dari Allah dan juga karena sistem sekuler (sistem buatan manusia) yang diterapkan saat ini menjadikan manusia salah dalam pengelolaan sumber daya alam sehingga menimbulkan bencana alam di mana-mana. Dengan kesadaran ini masyarakat dapat bangkit untuk bergerak berjuang menerapkan Syariah Islam pengganti sistem sekuler. Demikian bahasan Materi Kajian dalam acara Qodho Mashalih Banjir PEDULI UMMAT BERSAMA HIZBUT TAHRIR yang disampaikan oleh Ust. Syamsul Bahri (HTI DPC Cikampek).
Apresiasi yang tinggi disampaikan ketua DKM Nurul Mubin Ust. Mudi, “Saya sangat berterima kasih kepada Hizbut Tahrir dari Cikampek, yang telah membantu jamaah dan warga kami dalam penanggulangan pasca banjir ini, mudah-mudahan acara seperti ini bukan yang pertama, dan saya akan melobi masjid lain untuk mengadakan acara yang sama dalam bentuk kajian”. Subhanallah kami terharu mendengarnya. []HTI DPC Cikampek