HTI Press. Gemuruh Takbir mengiringi jalannya Aksi Tolak Valentine’s Day pada Ahad, (9/2/2014) di Palem Semi, Karawaci. Aksi yang digelar HTI Kota Tangerang ini dalam rangka menyadarkan umat dari bahaya virus merah jambu Valentine’s Day, terutama generasi muda yang saat ini menjadi pembebek budaya barat yang rusak.
Aksi dibuka oleh Ust. Yusuf selaku MC yang akan memandu jalannya Aksi, sekaligus memanaskan suasana dengan yel-yel Tolak Valentine’s Day ! Remaja Islam #SmartWithIslam ! Kemudian dilanjutkan dengan Orasi.
Orasi pertama, disampaikan oleh Ust. Djoko Jatmanto. Beliau menyampaikan bahwa Valentine’s Day adalah alat penjajahan orang-orang kafir yang bisa merusak kehormatan muslimah, aqidah umat islam dan menjauhkan remaja muslim dari islam.
Orasi kedua, oleh Ust. Ismail Musa selaku Kepala Sekolah SD Islam Terpadu di Kota Tangerang. Dalam orasinya beliau menjelaskan bahwa orang tua harus berperan aktif dalam menghalau virus merah jambu yang menggerogoti para remaja. Orangtua dan juga para guru harus mendidik, dan mengarahkan remaja agar merujuk pada ajaran islam dalam menjalani kehidupan sehingga terbentuk kepribadian islami yang tercermin dari cara berfikir maupun bersikap yang senantiasa sesuai tuntunan islam.
Orasi ketiga, disampaikan oleh Saudara Muhammad Kholiq tentang “Sejarah dan Bahaya Valentine’s Day” yang berasal dari kebudayaan pagan romawi yang memuja kenikmatan badaniyah, semisal sex dan nuditas. Beliau juga menyampaikan bahwa generasi islam sejati adalah generasi yang senantiasa menyeru pada kebaikan dan mencegah keburukan. Bukan yang larut dalam hedonisme dan arus budaya liberal yang rusak.
Orasi keempat, oleh Saudara Tri Ahmad yang mengajak kepada para remaja untuk menolak Valentine’s Day. Beliau juga menyeru kepada remaja islam untuk bangkit dari keterpurukan dan berjuang menjadi pemuda islam sejati.
Orasi kelima, oleh Saudara Badrul yang menyampaikan bahwa remaja islam harus membuang jauh-jauh racun sekulerisme yang sudah meracuni otak para remaja saat ini. Remaja islam harus bangkit dan berjuang menjadi generasi yang dirindukan Rasulullah Saw.
Orasi terakhir, disampaikan oleh Ust. Syarif selaku perwakilan Maktab I’lamiy HTI Kota Tangerang. Beliau sampaikan bahwa menerapkan syariah dalam bingkai Khilafah adalah satu-satunya solusi dari berbagai macam persoalan di negeri ini, termasuk remaja yang menjadi korban dari sistem yang bobrok ini. Karena Negara juga wajib melindungi generasi dari budaya yang rusak ini guna mewujudkan generasi terbaik pemimpin peradaban islam di masa mendatang. Selanjutnya aksi ditutup dengan pembacaan doa oleh Ust. Syarif.
Saatnya generasi muda bangkit memimpin dunia dengan syariah dan Khilafah. Allahu Akbar ! []Maktab I’lamiy HTI Kota Tangerang