Rusaknya Generasi Bangsa, Andil ‘Prestasi’ Penguasa

HTI Press. Ahad (9/2), remaja islam perwakilan berbagai sekolah di Makassar bersama Lajnah Dakwah Sekolah (LDS) HTI Sulsel menggelar kampanye edukasi bertajuk selamatkan generasi dari budaya liberal. Aksi damai yang berlangsung hingga menjelang siang ini cukup menyedot perhatian pengguna jalan di seputaran fly over. Pasalnya, aksi simpatik dengan melibatkan banyak remaja di kota ini terbilang jarang di temukan.

Seruan demi seruan meluncur dari orator-orator muda. Afdhal (siswa SMA 22 Makassar) dan Apriyanto (siswa SMA 7 Makassar ) misalnya, menyimpulkan bahwa gaya hidup liberalisme-kapitalisme yang tegak di atas pondasi dasar sekularisme berhasil menancapkan ke benak generasi muda ide pemisahan Agama dari kehidupan. Lahirnya perilaku seks bebas dan kenakalan remaja lainnya tidak lepas dari sistem kapitalisme-liberalisme.

“budaya liberalisme di dasarkan pada ide sekularisme yaitu pemisahan agama dari kehidupan. Lihatlah solusi liberalisme terkait seks bebas, yakni penggunaan kondom!” seru Apriyanto.

Lebih lanjut Aprianto mengatakan kondisi riil di kalangan remaja adalah masih menguatnya kemaksiatan berupa tata pergaulan yang campur baur. Aktivitas pacaran menjadi sesuatu yang sudah mendarah daging. Tapi menurutnya, remaja islam harus merasa terpanggil untuk melakukan perubahan. Sekalipun ketika menasehati teman-temannya apriyanto sering mendapat stigma negatif, tetapi  berkat pertolongan Allah, dia dan kelompok Rohis sekolahnya semakin mendapat sambutan baik.

Tak ketinggalan pula orator perwakilan sekolah, bapak Adrianto. Beliau menyampaikan bahwa berbicara tentang remaja hari ini identik dengan 3 hal. Pertama, pergaulan bebas yang dari sana muncul perilaku seks bebas, Aborsi, HIV Aids dan kehamilan di luar nikah. Kedua, terkait dengan Narkoba. Ketiga, yakin tawuran. Semua persoalan tersebut berawal dari budaya liberal yang di terapkan di negeri kita ini.

Olehnya itu menurut guru sekolah Insantama ini, pentingnya mengingatkan kembali peran orang tua untuk merasakan kekhawatiran yang sama terhadap kondisi generasi muda sekarang. Kemudian bersama-sama mencabut sistem maksiat ini sampai ke akar-akarnya. Kepada penguasa, beliau juga mengingatkan untuk segera bertaubat karena kerusakan yang terjadi hari ini karena andil “prestasi” penguasa. [] MI Sulsel

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*