Pertamina Mengaku Rugi Dua Triliun Rupiah dari BBM Bersubsidi

JAKARTA — PT Pertamina (Persero) mengaku merugi Rp2 triliun dari bisnis distribusi BBM bersubsidi tahun 2009, demikian Dirut Pertamina Ari Soemarno di sela penandatanganan penunjukan Pertamina sebagai pelaksana distribusi BBM bersubsidi di Jakarta, Rabu.

Rugi ini, demikian Ari, dihitung dengan besaran alpha (biaya distribusi dan marjin) sebesar delapan persen sesuai ketetapan APBN 2009.

“Asumsi lainnya, harga minyak mentah pada 2009 di kisaran 50 dolar AS per barel dan kurs Rp11.000 per dolar AS,” tambahnya.

Pertamina sudah menyampaikan permintaan kenaikan besaran alpha ke Menneg BUMN dan Menteri Keuangan, namun penetapan besaran ini sendiri tergantung juga pada DPR.
“Sekarang, terserah pemegang saham apakah mau rugi atau tidak,” katanya.

Berdasarkan perhitungan Pertamina, bisnis BBM bersubsidi baru akan mencapai titik impas pada alpha 12,5 persen dengan asumsi sama, yaitu harga minyak mentah 50 dolar AS per barel dan kurs Rp11.000 per dolar AS.

Dengan harga minyak 80 dolar AS per barel dan kurs Rp9.400 per dolar AS, maka titik impas pada alpha 10 persen.

Pada 2008, bisnis distribusi BBM bersubsidi menyumbang laba bersih Rp4 triliun kepada Pertamina. “Kami mendapat keuntungan cukup besar karena ditolong harga minyak yang sempat di atas 100 dolar AS per barel,” ujarnya.

Dalam APBN 2009, volume BBM bersubsidi ditetapkan 36,8 juta kiloliter dengan alpha delapan persen dari harga patokan minyak di pasar Singapura.  (Republika Online, 24/12/08)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*