Tanpa diketahui sudah seberapa lama, dan di bawah pembungkaman terhadap media, pasukan pemerintah di Arakan, Myanmar menahan sekitar 1.000 tahanan Muslim Rohingya, di antaranya ada yang ditahan oleh pemerintah Burma selama bertahun-tahun sebelumnya, ada yang sudah lebih dari 5 tahun, dengan tuduhan yang tidak jelas, bahkan sedikitpun tidak diketahui tentang nasib dan kondisinya.
Menurut kantor berita Arakan, pemerintah Burma tidak mengizinkan organisasi kemanusiaan untuk mengunjungi mereka, sehingga kondisi dan informasi tentang mereka hilang dari pantauan. Dijelaskan bahwa belum pernah sama sekali pemerintah Burma mengizinkan sebuah organisasi kemanusiaan untuk mengunjungi tahanan Rohingya selama periode lalu, meskipun dari waktu ke waktu terus-menerus diupayakannya.
Dalam konteks terkait, ada 6 Muslim Rohingya di desa Pukto yang dipukuli oleh polisi Myanmar (Burma), atas tuduhan keluar dari desanya dan masuk ke daerah terdekat untuk mengumpulkan kayu bakar, serta mencari makanan bagi keluarga mereka, sebab di desa mereka sudah tidak ada sumber mata pencaharian untuk kebutuhan hidupnya.
Polisi Burma menahan mereka dalam penjara pemerintah tanpa ditentukan berapa lama mereka tinggal di penjara.
Kantor berita tersebut menambahkan bahwa orang-orang di desanya sedang menderita kesulitan dan kelangkaan sumber makanan di bawah pemberlakuan jam malam yang dikenakan pada mereka oleh pasukan pemerintah, demikian menurut seorang koresponden kantor berita Arakan (islammemo.cc, 19/2/2014).