Bukan hanya para pengemban dakwah saja yang bisa ditangkap dan dijebloskan ke penjara di negeri Asia Tengah. Upaya untuk menghentikan meluasnya dakwah Islam terus berlanjut, termasuk kepada siapa pun yang mencoba membela para aktivis Islam, bisa tekena hukuman. Seperti yang dikabarkan baru-baru ini, Pengadilan di Kyrgyzstan Selatan telah menghukum seorang pembela hak-hak individu dengan putusan satu tahun penjara.
Pengadilan Kota Osh telah menuduh Ravshan Garipov, 53 tahun, ketua organisasi non pemerintah Keadilan dan Kebenaran, bersalah dalam penggunaan internet untuk “menyerukan perlawanan inkonstitusional terhadap sistem sekular Kyrgyzsyan”.
Garipov menolak semua dakwaan dan mengatakan bahwa persidangan telah bermuatan politik.
Abdymanap Khalilov, direktur Yayasan Pengembangan Demokrasi dan Hukum mengatakan kepada RFE/RL di Kyrgyz bahwa pengadilan memandang keputusan itu seperti “hukuman” dari aktivitas HAM Garipov. Garipov telah terlibat dalam mempertahan hak-hak individu narapidana yang terlibat dalam gerakan Hizbut Tahrir di negeri itu.
Pada akhir bulan lalu, sebanyak 32 aktivis Hizbut Tahrir dijebloskan ke dalam penjara hingga 20 tahun penjara, terkait keinginan mereka untuk merayakan Hari Raya [baca: Lebih dari 30 Aktivis HT Dipenjara Hingga 20 Tahun di Kyrgyzstan, Gara-gara Ingin Merayakan Hari Raya]. Sepuluh orang diantaranya dihukum 20 tahun penjara, satu orang dihukum sembilan tahun dan yang lainnya 16 hingga 19 tahun penjara. Termasuk diantara mereka yang dipenjara adalah termasuk dua wanita dan seorang remaja belasan tahun.
Benar-benar pengadilan yang zhalim rezim penguasa Kyrgyzstan yang ketakutan dalam menghadapi menguatnya kebangkitan Islam di negeri itu. Jika di negeri-negeri Asia Tengah terus diuji keimanan dan keikhlasan mereka dalam mempertahankan Islam mereka, bagaimana dengan kaum Muslim di negeri yang lain? (Syabab.Com, 24/12/08)
Semoga gambaran kondisi Islam dan kaum Muslimin di atas bisa menyadarkan kita semua. Keterpurukan Islam di masa kini, akibat sekularisasi. Dan kebangkitan Islam di masa datang adalah sebuah kepastian. Kalo udah sadar, saatnya kita bergerak. Ikut memperkuat barisan perjuangan Islam. Kalo belum sadar, saatnya mengenal Islam lebih dalam. Keduanya pilihan cerdas dalam hidup kita. Karena disana, kebahagiaan dunia dan akhirat siap menyambut kita. Tunggu apalagi?
Apa ada Kirgystan Embassy di Jakarta?. Jika ada harus didemo.
Mereka pikir bisa padamkan api Islam dengan aksi bodoh begitu?.Kaum muslimin di seluruh dunia harus tunjukkan bahwa saudara kita di Kyrgystan dan Uzbekistan (yang baru menahan 28 aktivis muslimah)tidak sendiri. Kaum muslimin di seluruh dunia membela mereka. Tunggu saja khalifah yang akan datang akan mendobrak gerbang Kyrg dan Uzbek jika sampai saat itu mereka tidak bebaskan kaum muslimin.
Allahu Akbar. kami ingin khalifah sekarang!!!!!!!!!!!!!