Seorang Sheikh Al-Azhar Mesir yang pro rezim, Sheikh Mazhar Shaheen, menuntut penerapan syariah terhadap Ikhwanul Muslimin dengan “memotong tangan, menyalibkan, dan mengirimkan mereka ke pengasingan.”
Sebagaimana diberitakan www.middleeastmonitor.com (22/02) dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi, Tahrir, yang dikendalikan militer, Shaheen menyerukan hukuman untuk “menyalibkan dan memotong tangan dan kaki” di antara hukuman pidana dalam “UU Anti-terorisme.”
Shaheen juga menyerukan untuk melarang siswa yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin untuk melanjutkan kuliah, karena peran mereka dalam menghasut protes.
Pandangan Syekh ini sungguh aneh, membajak syariah untuk mendukung rezim militer yang buas. Di sisi lain, tidak menganggap kekejaman militer yang membunuh dan menyiksa penantang diktator militer di Mesir sebagai sebuah kejahatan berdasarkan syariah Islam yang harus dihukum. (rz)