Dalam sebulan pertama di 2014, jumlah utang pemerintah Indonesia bertambah Rp 94 triliun menjadi Rp 2.465,45 triliun. Jumlah ini naik dari akhir 2013 yang mencapai Rp 2.371,39 triliun.
Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,1% hingga Januari 2014.
Jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga Januari 2014 mencapai US$ 201,66 miliar. Nilai ini naik dari akhir 2013 yang mencapai US$ 194,55 miliar.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Rabu (25/2/2014).
Utang pemerintah di Januari 2014 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 720,9 triliun, naik dibanding akhir 2013 yang sebesar Rp 710,34 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.744,55 triliun, naik dari akhir 2013 yang mencapai Rp 1.661,05 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 9.804 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Januari 2014 sebesar 25,1%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga Januari 2014 adalah:
- Bilateral: Rp 389,86 triliun
- Multilateral: Rp 288,5 triliun
- Komersial: Rp 39,95 triliun
- Supplier: Rp 320 miliar
- Pinjaman dalam negeri: Rp 2,27 triliun
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
- Tahun 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
- Januari 2014: Rp 2.465,45 triliun (25,1%)
(detikfinance, 26/2/2014)