Bengalnya Australia, Aparat Tolak Minta Maaf Terkait Salah Tangkap Atas dr. Haneef

Masih ingatkah kasus penangkapan Dokter Muhammad Haneef? Ia seorang dokter asal India yang telah dituding aparat Australia terlibat dalam serangan bom di Inggris. Tetapi tak terbukti. Bengalnya Australia, atas kesalahannya dalam penangkapan, Pemerintah Australia menyatakan tidak akan meminta maaf kepada dokter yang berusia 27 tahun itu.

Haneef ditahan selama 23 hari di Quesland, setelah dituding terlibat dalam upaya serangan bom di Australia. Tapi tidak ada bukti-bukti atas tuduhan tersebut.
Sebuah laporan resmi menyimpulkan bahwa pihak berwenang telah melakukan kesalahan di semua jajaran. Haneef pun menuntut pernyataan maaf.

Namun, Jaksa Agung Australia, Robert McClellan, mengatakan pemerintah tidak akan minta maaf karena para pengacara Haneef akan mengajukan gugatan untuk meminta ganti rugi. Menurutnya, bila pemerintah minta maaf pada tahap sekarang ini, hal tersebut dapat mempengaruhi kasus tersebut.

Mohammad Haneef menuntut permintaan maaf dari pemerintah Australia atas salah tangkap, salah tahan dan salah dakwaaan terkait tuduhan pemboman di London. Sementara penasihat hukum Haneef juga menuntut ganti rugi atas penderitaan yang berpuncak pada deportasi, walaupun dakwaan atas Haneef terkait dengan terorisme telah dicabut.

Namun, pemerintah Australia memberi indikasi tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada dokter tersebut. Jaksa Agung, Robert McClelland, mengatakan permintaan maaf mungkin akan mempengaruhi tuntutan ganti rugi. Ia juga menegaskan kalaupun memang sebaiknya ada yang mengungkapkan penyesalan, maka itu berada pada pemerintahan sebelumnya.

Mantan Jaksa Agung, Philip Ruddock, yang bertugas saat dokter berkebangsaan India itu ditahan tahun lalu, sudah mengatakan dokter tersebut tidak layak mendapat pemberian maaf maupun ganti rugi karena pihak berwenang hanya melakukan pekerjaan semata.

Namun, pekerjaan itu tidak terlalu baik, seperti disebutkan dalam laporan resmi yang diumumkan Selasa kemarin. Pihak berwenang Australia dilaporkan telah mengabaikan bukti-bukti dan penyelidikan berskala besar telah dikotori dengan kekeliruan.

Tim penasihat hukum Mohamed Hanif mengatakan mereka merencanakan tuntutan rugi karena dakwaan yang berniat jahat, salah tahan, dan pencemaran nama baik.

Pemerintah Australia dan media di sana termasuk yang ikut aktif dalam upaya memojokkan kaum Muslim dengan mengatasnamakan “war on terror”. Banyak yang menjadi korban akibat tindakan pemerintah tersebut, termasuk diantaranya salah tangkapnya dokter Haneef.

Untuk mengungkap kejahatan pemerintah Australia atas kaum Muslim itu, masyarakat Muslim Australia pun tak berdiam diri. Selepas, penahanan Haneef tahun lalu, sekitar 400 orang menggelar protes pada 29 Juli 2007, menuntut dan mengadukan kepada publik ketidakadilan pemerintah tersebut [baca:Muslim Australia Berunjuk Rasa: “Cukup! Cukup!”]. Dalam aksi yang diorganisir oleh Hizbut Tahrir Australia tersebut menyampaikan beberapa pesan, diantaranya “Muslim adalah bagian dari Solusi, bukan Masalah” dan “Hentikan Ketakutan Politik”. Mereka mengutuk pemerintah dan media yang telah membuat kampanye ketakutan kepada aktivitas politik. (Syabab.Com, 25/12/08)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*