HTI Press, Cianjur. Khilafah vs Demokrasi. Itulah yang menjadi tema acara Halqah Islam dan Peradaban yang digelar oleh DPD II HTI Cianjur di Gedung UNPI, Cianjur, pada Ahad (9/3). Sekitar 600 peserta hadir menghadiri acara tersebut. Baik dari kalangan ulama, asatidz, pelajar, mahasiwa, maupun para mubalighah,
Dalam Kalimatut Taqdimnya, Ustadz, Usman Abu Ihsas (Humas HTI DPD II Cianjur), menyampaikan bahwa sebagai sebuah sistem pemerintahan, demokrasi bukan berasal dari Islam. Tak hanya itu, konsep yang ditawarkan oleh demokrasi penuh berbagai kebohongan. “Bohong besar ketika sistem ini menjanjikan sebuah kesejahteraan. Tak ada kesejahteraan, yang ada hanya kerusakan dan kesengsaraan pada rakyat!” tegasnya.
Apa yang disampaikan oleh ustadz Usman diperkuat oleh kedua narasumber yang hadir. Yakni ustadz.Iwan Januar, pengamat sosial dari DPP HTI, dan ustadz.Ilman Silanas dari HTI DPD II Cianjur. Kedua narasumber sepakat bahwa demokrasi tak bisa memberikan kebaikan bagi kehidupan umat manusia. Untuk itu, mereka menyatakan bahwa demokrasi harus diganti dengan sistem pemerintahan yang lain, yakni Khilafah.
Suasana acara menghangat ketika sesi dialog digelar. Banyak sekali pertanyaan muncul dari para peserta. Setiap pertanyaan pun dijawab tuntas oleh narasumber. Bahkan, karena penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam, salah seorang peserta yang merupakan tokoh pendidikan mengundang langsung kepada kedua pembicara untuk mengisi dan diskusi di lembaga yang dia kelolanya
Takbir pun menggema di gedung tersebut, mereka sepakat bahwa saatnya Khilafah harus segera ditegakkan di muka bumi ini, untuk menggantikan sistem demokrasi kufur.[] MI HTI Cianjur