PBB menyerukan tindakan setelah tiga-perempat dari jumlah masjid di ibukota dihancurkan oleh kelompok Kristen
Ketiadaan Khilafah telah membuat umat Islam tidak lagi memiliki pelindung. Sistem internasional ala kapitalisme terbukti gagal melindungi nyawa manusia. PBB sering kali bersikap hipokrit kalau berkaitan dengan umat Islam.
Pembantaian yang menimpa umat Islam di Republik Afrika tengah menjadi contoh ke sekian kalinya tentang kegagalan PBB. Lembaga yang menjadi alat politik negara-negara imperialis ini dianggap telat mencegah pembantaian umat Islam.
Seperti yang dilansir The Week (18/3/2014), dua dekade setelah terjadi genosida di Rwanda yang menewaskan hingga satu juta orang tewas, PBB memperingatkan bahwa pembantaian lain tengah berlangsung di Afrika Tengah.
Navi Pillay, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, memulai kunjungan selama tiga hari di Republik Afrika Tengah hari ini. Utusan PBB ini akan membahas “Situasi hak asasi manusia yang mengerikan” yang mempengaruhi banyak negara, di mana umat Islam menghadapi kekerasan yang meluas.
Laporan Majalah Time menyebutkan “seluruh kota di utara dan barat negara itu telah dikosongkan atau dibakar, sementara 300.000 orang melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Chad dan Kamerun. ”
Menurut Washington Post, wakil dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB mengatakan pada hari Jumat bahwa “dari 36 masjid yang ada di ibu kota, hanya 8 yang tersisa, dan dari 375 masjid di seluruh negara secara keseluruhan, 118 masjid dihancurkan. ”
“Dibayangi oleh rasa takut, puluhan ribu Muslim telah meninggalkan negara itu, ” koran itu melaporkan.” Seluruh lingkungan Muslim telah dikosongkan, rumah-rumah dibakar, mayat-mayat dibakar di jalan-jalan. Karena eksodus yang terus terjadi, keluarga dengan pasangan beda agama juga kemungkinan akan hancur, kata pejabat PBB dan para pekerja bantuan.
“Republik Afrika Tengah yang kaya mineral telah terganggu oleh persaingan etnis, bentrokan sektarian, perang saudara dan kudeta dengan kekerasan setelah memperoleh kemerdekaan dari Perancis pada tahun 1960. Namun, wartawan BBC melaporkan bahwa konflik baru-baru ini ‘belum pernah terjadi sebelumnya’.(rz/af)
Umat Islam harus segera menegakkan khilafah untuk menjaga darah dan harta mereka.
Banyak umat Islam di negeri ini semangat dalam membangun masjid, tetapi banyak tidak sadar bahwa masjid-masjid mereka di luar negeri banyak yang dihancurkan oleh kaum kafir, padahal masjid merupakan tempat ibadah yang memiliki keutamaan dalam Islam.
Ini akibat paham nasionalisme yang sesat…