HTI Press, Pekanbaru. Sabtu (22/3), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD 1 RIAU mengadakan serangkaian agenda bulanan yakni Halqah Islam dan Peradaban (HIP) di masjid Jamalul Jamil kompleks FIS Pekanbaru, Riau. Adapun tema yang diangkat pada kesempatan kali ini adalah “Pemilu, Demokrasi dan Masa Depan Umat”. Kegiatan ini berlangsung tertib dan banyak dihadiri oleh jamaah masjid Jamalul Jamil beserta warga masyarakat kota Pekanbaru, yang terdiri dari masyarakat umum, tokoh, ulama, pelajar, dan mahasiswa.
Acara yang dipandu oleh Ust. Imron diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an oleh Zainuddin dan dilanjutkan dengan sambutan dari DPD 1 HTI Riau. Acara HIP pada kesempatan kali ini menghadirkan narasumber Rokhmat S. Labib selaku Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI. Dalam pemaparannya, pembicara mengatakan untuk pemilu tahun 2014 ini sejatinya tidak akan membawa perubahan apapun untuk masyarakat dan bangsa ini, karena 90% Caleg DPR didominasi oleh muka lama. Koalisi untuk Akuntabilitas Keuangan Negara (KUAK Negara) menyimpulkan ada 90 persen anggota DPR yang mencalonkan dirinya kembali pada tahun 2014. Sedangkan berdasarkan penelitian Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) UGM, 90 Caleg Incumbent atau yang maju kembali dalam pileg 2014 terindikasi tersangkut kasus korupsi dan sistem yang dipakai masih tetap sama yaitu Demokrasi, jadi perubahan yang di janji-janjikan kepada masyarakat itu tidak akan pernah terwujud, lanjutnya.
Ust. Labib juga memaparkan bahwa untuk menjadi caleg minimal harus menyediakan uang sebanyak 5-7 M. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat hanya akan memilih apabila ia dibayar. Hal ini jugalah yang menimbulkan banyak caleg yang gila apabila mereka gagal dalam pileg 2014. Bahkan banyak rumah sakit jiwa di berbagai kota yang telah menyediakan ruangan tambahan untuk caleg-caleg yang berpotensi besar gila.
Sebelum acara ditutup narasumber memaparkan umat Islam haruslah hidup dalam sistem Islam, yang juga menjadi solusi atas segala hiruk pikuk masalah umat kini. Jangan coba-coba membuat hukum sendiri yang terbukti hanya menyengsarakan umat manusia. Hak pembuat hukum hanyalah Allah Azza WaJalla. Allah SWT berfirman “Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Yusuf [10]: 40).
System Islam itu hanyalah Khilafah Islamiyah bukanlah yang lainnya. Islam sudah mempunyai konsep sendiri jadi tidak perlu ngikut-ngikut yang lain. Daulah Khilafah sudah mempunyai pilar-pilar yang akan digunakan untuk mengatur kehidupan manusia di muka bumi, yaitu Kedaulatan di tangan syara’, Kekuasaan di tangan umat, Mengangkat satu orang khalifah menjadi kewajiban atas seluruh kaum muslimin, dan Tabanni (adopsi) terhadap hukum-hukum syara menjadi otoritas khalifah, tutupnya.
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dibacakan oleh KH. Rokhmat S Labib sendiri dan dilanjutkan dengan Sholat Dzuhur Berjamaah.[] Rumy/MI Riau