Organisasi Arab yang berbasis di London untuk Hak Asasi Manusia (AOHR) mengeluarkan laporan hari Kamis yang berjudul: “Anak-anak Tanpa Hak” di mana laporan itu mendokumentasikan penyiksaan sistematis dan penangkapan sewenang-wenang anak-anak di Mesir sejak tanggal 3 Juli oleh kudeta militer.
Menurut laporan itu, anak-anak di bawah umur (kurang dari 18 tahun) telah memainkan peran penting dalam menentang kudeta militer tanggal 3 Juli dengan mengambil bagian dalam demonstrasi. Untuk menanggapi demonstrasi itu pemerintah menggunakan
kekuatan yang tidak proporsional, yang menewaskan sejumlah besar anak-anak dan menangkap ratusan lainnya. Mereka yang ditangkap telah mengalami penyiksaan dan ‘hilang’.
Setidaknya 575 anak telah ditahan secara sewenang-wenang sejak 3 Juli oleh kudeta militer, AOHR melaporkan. Namun, jumlah ini diperkirakan jauh lebih tinggi dari angka yang diberikan oleh para pejabat, karena dalam banyak kasus usia para tahanan disembunyikan atau dilaporkan dengan usia yang lebih tua oleh para pejabat untuk menghindari tuduhan melanggar hukum dengan cara mengunci anak-anak itu di tempat yang sama dengan para penjahat dewasa.
Laporan AOHR mengutip 16 keluhan yang disampaikan oleh keluarga tahanan di bawah umur, dimana para keluarga itu menegaskan bahwa anak-anak mereka mengalami pelanggaran HAM yang mencolok dan hukum internasional, seperti penangkapan sewenang-wenang, penahanan sementara secara terbatas, perampasan hak untuk mendapatkan pengadilan yang jujur, pemenjaraan mereka dengan dihukum bersama penjahat dewasa dan pemenjaraan mereka di tempat-tempat yang jauh dari keluarga mereka, penghilangan secara paksa, penyiksaan sistematis untuk mendapatkan pengakuan palsu, pendistorsian reputasi anak dalam masyarakat, perlakuan
ceroboh, penganiayaan dan kondisi penahanan yang tidak manusiawi di pusat-pusat penahanan.
AOHR menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh Pemerintah Mesir terhadap anak-anak merupakan pelanggaran atas Perjanjian Hak Anak yang dikeluarkan oleh PBB pada tahun 1989. Laporan tersebut mendesak PBB untuk bersikap serius untuk menyelamatkan anak-anak Mesir dan menyelamatkan masa depan mereka. (middleeastmonitor.com, 27/3/2014)