HTI Press, Bandung. Tegaknya kembali peradaban Islam adalah cita cita bersama kaum Muslimin. Demikian yang terungkap dalam acara Silaturahim Dai dan Dalog Peradaban yang digelar oleh Pengurus Wilayah (PW) Hidayatullah Jawa Barat di Mesjid Ponpes Hidayatullah, Kecamatan Padasuka, Kabupaten Bandung, pada Ahad (30/3).
Dalam diskusi bertajuk ‘Bersama Da’i Membangun Peradaban Islam’ tersebut, Ust Naspi Arsyad, Lc, (Pengurus Pusat Hidayatullah) menyatakan, bahwa tegaknya peradaban Islam adalah solusi atas keterpurukan umat Islam hari ini. Karena itu, menegakkannya harus diupayakan secara bersama-sama “Mereka yang mengupayakan ini mesti memiliki kesamaan visi dan cita cita” katanya. Menengok realitas, Ia juga menambahkan bahwa saat ini sudah sangat banyak umat Islam yang menginginkan tegaknya peradaban yang dibangun dengan syariat Islam. Hanya persoalannya adalah bagaimana potensi tersebut di himpun dalam satu visi yang sama.
Sementara itu, pembicara yang lain, yakni Ust Nazar Haris [Dewan Syura Persatuan Umat Islam Pusat], menekankan pentingnya keberadaan pemimpin tunggal di tengah kaum Muslimin sebagai penggerak peradaban Islam. “Jujur saja, sekarang ini umat Islam tak punya pemimpin yang sesuai dengan kepemimpinan Rasul Saw. Padahal, untuk melakukan perubahan tingkat dunia seperti yang dibutuhkan saat ini, kita butuh pemimpin” tegasnya.
Menanggapi topik yang disampaikan, Ust Eri Taufik Abdul Karim [Lajnah Faaliyah DPD I HTI Jawa Barat] yang juga turut hadir dalam forum tersebut menyatakan, bahwa upaya untuk menegakkan peradaban Islam harus berangkat dari persepsi yang sama tentang peradaban Islam. “Peradaban Islam dicirikan dengan kehidupan bermasyarakat yang di dalamnya tegak berbagai pemikiran, aturan hidup dan berbagai produk yang lahir dari Islam” katanya.
Kemudian Ia menambahkan, kehidupan yang mencirikan keberadaan peradaban Islam hanya bisa muncul tatkala umat Islam mampu menegakkan Khilafah. Maka dari itu, Ia menyimpulkan bahwa umat Islam mesti menyamakan visi dan cita citanya untuk menegakkan Khilafah. “Khilafah yang akan mengemban pemikiran Islam dan menerapkan Syariat Islam secara sempurna bagi seluruh umat manusia” tambahnya. Acara yang dihadiri oleh sekitar seratus peserta ini sendiri dimulai sejak sekitar pukul sembilan dan berakhir sekitar dzuhur. []MI Jabar