Intelijen militer Israel mengungkapkan bahwa rezim kudeta di Mesir yang dipimpin oleh mantan Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Abdul Fattah al-Sisi akan runtuh pada tahun 2015.
Kolonel Roital Komandan “Front Mesir dan Yordania” di Departemen Riset Divisi Intelijen Militer yang bernama “Amam” mengatakan bahwa Jika pemimpin kudeta al-Sisi tidak memperoleh bantuan dana luar negeri yang sangat besar setelah terpilih menjadi presiden nantinya, maka dapat dipastikan keruntuhan rezim militer yang baru tersebut.
Roital menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel, Yediot Ahronot bahwa rakyat Mesir akan memberi al-Sisi waktu yang sangat terbatas sekali, dan jika tidak terjadi perubahan dalam kualitas hidup yang memburuk ini, maka mereka tidak akan membiarkannya untuk tetap berkuasa.
Roital menegaskan bahwa kepentingan Israel mengharuskan untuk mempertahankan kekuasaan militer yang dipimpin oleh al-Sisi.
Sejumlah pejabat Zionis menyambut baik penggulingan Presiden terpilih Muhammad Mursi oleh tentara, bahkan menganggapnya bahwa hal itu sangat menguntungkan Israel.
Israel yakin bahwa tentara Mesir akan terus bekerja sama secara baik dengan mereka di Sinai, sehingga hal itu akan menghilangkan kesulitan keamanan secara signifikan yang membebani rakyatnya.
Sementara itu, Kepala Staf AS memuji para pemimpin tentara Mesir setelah kudeta, dan menegaskan bahwa hubungan dengan mereka sangat baik, sehingga tidak seharusnya menghentikan bantuan pada rezim yang baru (islammemo.cc, 16/4/2014).