HTI Press, Banjarmasin. Pengurus DPD I Hizbut Tahrir Indonesia Kalsel, Selasa (15/4) pagi bersilaturahmi ke Kantor Kementrian Agama Kalsel di Jl DI Panjaitan No 19 Banjarmasin. Rombongan yang dipimpin Ketua DPD HTI Kalsel Ust Baihaki Al Munawwar dan Humas HTI Kalsel Ust H Hidayatul Akbar, disambut hangat Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalsel Drs H Muhammad Tambrin MMPd di ruang kerjanya. Suguhan sarapan pagi nasi kuning khas Banjarmasin pun tersedia.
Pada kesempatan itu, Ust Baihaki menyampaikan berbagai aktivitas dakwah HTI di Kalsel, dalam rangka menyebarkan pemikiran Islam dan menghancurkan atau membantah pemikiran yang tidak Islami. Baik melalui kajian di majelis taklim, forum diskusi, silaturahmi, sampai konferensi yang menghadirkan puluhan ribu umat Islam Banua.
“Tahun lalu ada Muktamar Khilafah di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan tahun ini akan digelar lagi Konferensi Islam dan Peradaban. Namun sebelumnya didahului dengan rangkaian kegiatan, ada bedah buku Panduan Lurus Memahami Khilafah Islamiyah menurut Kitab Kuning,” ujar Baihaki seraya menyampaikan undangan kepada Kakanwil Kemenag untuk turut berhadir dalam forum tersebut.
Kakanwil yang dikenal aktif menulis dan menuangkan pemikirannya di media massa lokal ini, antusias untuk bisa hadir dalam acara bedah buku di Masjid Jami’ Sungai Jingah, Banjarmasin, Ahad, 27 April 2014 tersebut. “Insya Allah saya akan hadir, supaya tahu kisahnya,” ujarnya.
Mengenai aktivitas dakwah HTI, HM Tambrin menyambut baik apa yang sudah dilakukan. “Kita ini orang pemerintah yang ditugasi untuk merangkul semua elemen umat, jadi terima kasih pian datang bersilaturahmi ke sini,” ujarnya.
Memang ujar Humas HTI Kalsel H Hidayatul Akbar, silaturahmi merupakan aktivitas penting dalam dakwah. “Pihak militer, kepolisian, kita kunjungi. Karena Ad-diin adalah amanah untuk disampaikan,” tambahnya.
Dalam diskusi kecil itu, Tambrin menyampaikan, menurutnya Kalsel relatif aman dari konflik maupun ajaran-ajaran yang menyimpang dari Islam. Namun ujarnya, secara umum umat masih belum mampu untuk memilah dan memilih mana pemikiran yang memang bertentangan dengan Islam atau tidak.
“Contohnya demokrasi, kita tidak boleh taklid, harus kritis terhadap pemikiran yang datang dari luar,” ujarnya. Tambrin pun mengungkapkan pengalamannya ketika menulis di media lokal tentang demokrasi menurut pandangan Islam. “Ada tokoh mempertanyakan, saya sampaikan tolong beri ulun (saya, red) kajian, apa hasil kajian pian (anda, Red) terhadap tulisan ulun itu,” ujarnya.
Ia juga menyinggung peran HTI sebagai jamaah ditengah umat. “Dakwah itu memang harus berjamaah, tidak bisa kita sendirian. Harus terus berulang-ulang disampaikan. Kalau sendirian, tidak akan sanggup kita,” tandasnya.
Tak terasa, waktu satu setengah jam berlalu. Selanjutnya, kunjungan silaturahmi DPD I HTI Kalsel diakhiri dengan penyerahan bingkisan kepada Kakanwil Kemenag dan foto bersama. [] budi/MI HTI Kalsel