Selesaikan Permasalahan Kota Bogor dengan Syariat Islam

HTI Press. Kota Bogor. “Sebagai sahabat, kita akan siap mengawal kebijakan-kebijakan yang ada, agar bisa semakin bersinergi dalam rangka membela kepentingan umat,” ujar Gus Uwik saat Delegasi DPD II Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Bogor melakukan kunjungan silaturahmi kepada Wakil Walikota Bogor Usmar Hariman, Selasa (22/04) yang lalu.

Menurut Ketua Delegasi Muhammad Irfan, kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat ukhuwah dan memberikan nasihat seputar permasalahan umat, khususnya yang terkait dengan Bogor.

Lebih lanjut, Gus Uwik menjelaskan bahwa HTI berpendapat permasalahan di masyarakat terjadi karena tidak diterapkannya Syariat Islam, sehingga Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam tidak terwujud dalam kehidupan. “Oleh karena itu, HTI berada di tengah-tengah masyarakat untuk mendakwahkan Islam dan melanjutkan kembali kehidupan Islam, dengan diterapkannya syariat Islam dalam bingkai Khilafah Islamiyah.” tegas Gus Uwik.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Lajnah Fa’aliyah DPD II HTI Kota Bogor Rokim Abdul Karim pun menyampaikan aspirasi umat Islam terhadap beberapa permasalahan yang ada di kota Bogor, mulai dari tingginya tingkat perceraian warga Bogor, meningkatnya jumlah pengidap HIV/AIDS, maraknya seks bebas di kalangan generasi muda kota Bogor, penjelasan hukum syariat mengenai penerapan BPJS, dan juga peredaran miras

“Dalam penerapan BPJS sesungguhnya yang terjadi adalah pemaksaan dan pemalakan yang dilakukan terhadap masyarakat, apalagi dengan adanya ungkapan-ungkapan akan terhambatnya urusan administratif masyarakat jika tidak terdaftar di BPJS. Dalam pandangan Islam, ini zalim. Ditambah lagi dengan adanya permainan asuransi yang akan menampung dana masyarakat dari BPJS. Ini perampokan terhadap masyarakat dan haram hukumnya dalam pandangan Islam.” jelas Rokim meyakinkan Wakil Walikota Bogor. “Apalagi jika ternyata dana anggarannya sudah ada di Pemda tapi mesti disalurkan melalui BPJS terlebih dahulu, ini kan aneh, padahal bisa langsung disalurkan ke masyarakat melalui program Pemda” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Orang Kedua di Kota Bogor tersebut menegaskan bahwa saat ini Pemkot Bogor sedang menyiapkan akses pelayanan kesehatan murah melalui RSUD Kota Bogor, yang diharapkan bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.

“Dalam kasus seks bebas, kita bisa lihat bahwa saat ini kehidupan generasi muda kota Bogor khususnya, sudah sangat permisif. Dan hal ini sebenarnya merupakan akibat dari rangkaian yang sifatnya sistemik, mulai dari bebasnya pergaulan, akses penjualan alat-alat kontrasepsi seperti kondom yang mudah didapatkan, dan juga tayangan-tayangan media yang provokatif,” ujar Irfan yang juga menjabat sebagai Ketua DPD II HTI Kota Bogor.

“Oleh karena itu kita berharap agar ke depannya muncul kebijakan-kebijakan yang bisa mengakomodir kepentingan masa depan generasi muda Islam di kota Bogor” tambah Irfan.

Di akhir kunjungan, delegasi menyampaikan undangan secara khusus kepada Wakil Walikota Bogor untuk menghadiri acara Konferensi Islam dan Peradaban 27 Mei mendatang, yaitu sebuah acara spektakuler dalam rangka meningkatkan opini Islam khususnya di Kota Bogor. [MI Kota Bogor]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*