Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, menilai pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia sudah tidak lagi mengedepankan ide dan gagasan antarkandidat yang bertarung, baik calon anggota legislatif maupun calon presiden dan wakil presiden. Menurut Mahfud, pemilu tahun ini sudah menjerumus ke arah politik transaksional.
Hal tersebut menjadi salah satu pokok persoalan yang dibahas dalam pertemuan Mahfud denagn Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem, Rabu (30/4). Mahfud mengatakan, pemilu seharusnya menjadi ajang mencari pemimpin yang dapat memberikan solusi atas segala persoalan kebangsaan yang dihadapi.
“Yang ada justru industrialisasi kapitalisasi politik, bukan suatu perjuangan ide-ide kebangsaan,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut, Rabu siang.
Menurut Mahfud, ketika pemilu sudah mengarah kepada praktik transaksional, maka akan ada perhitungan untung rugi yang dibicarakan parpol sebelum menjalin koalisi. Persoalan itu menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan parpol dan pemerintah periode yang akan datang.
Pertemuan tersebut juga membahas sejumlah persoalan kebangsaan yang masih belum selesai. Kendati demikian, Mahfud tak membeberkan persoalan apa saja yang dimaksud. “Kita juga bicara mengenai masalah politik serta penegasan Pak Surya tentang koalisi Nasdem-PDI Perjuangan itu bukan persoalan koalisi transaksional,” katanya.
Mahfud menampik bahwa pertemuan tersebut membahas wacana untuk memasangkan dirinya dengan bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Kendati demikian, ia mengakui bahwa saat ini PKB tengah melakukan komunikasi politik intensif dengan PDI Perjuangan, yang telah berkoalisi Nasdem. “(Soal cawapres Jokowi) semua diserahkan kepada PDI Perjuangan sebagai pimpinan koalisi,” ujarnya. (tribunnews.com,30/4/2014)