HTI Medan: “Jangan Salah Pilih Petunjuk”

HTI Press. Kepada para peserta dauroh, Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Imam Mahfudz memberikan panduan untuk mendapatkan panduan untuk menemukan jalan yang benar dalam mengarungi kehidupan. “Untuk mendapatkan petunjuk yang benar tentu kita harus mencarinya di jalan yang benar dan kepada orang yang benar. Jangan salah memilih petunjuk,” ucapnya dalam acara yang bertema Hidup adalah Pilihan, dari Budha Menuju Peradaban Islam, Ahad (27/4) lalu di Masjid Lahmuddin Dalimunthe, Medan.

Hidayah, katanya, sudah turun dalam bentuk al-Qur’an yang merupakan petunjuk bagi orang yang beriman. Tugas setiap manusia untuk mengikuti dan memikirkan atau mengkajinya agar senantiasa Allah mencurahkan taufik-Nya.

Pembicara itu lebih lanjut menjelaskan tentang hidayah yang terbagi dalam tiga kelompok.

Yakni, hidayah khulqi yang dapat dicerna oleh akal dan fikiran manusia, hidayah Irsyad wal Bayan (Al-Qur’an dan As sunnah) dan hidayah at Taufik.

Sebelumnya, tampil sebagai pembicara mantan Budhis Muhammad Shiddiq yang terlahir dengan nama Dewa Rajen. Ia menceritakan pengalamannya mendapatkan sinar Islam.

“Banyak tantangan dan cobaan yang dihadapi setelah saya masuk Islam hingga saya akhirnya mengenal Hizbut Tahrir,” ucap pria keturunan India itu sembari mengajak jamaah daurah untuk senantiasa membantu dan mendukung para muallaf yang mengalami kesusahan.

Asril Efendi, seorang motivator muda juga tampil sebagai pembicara pada acara tersebut.

Dia memaparkan materi berjudul Life is Choice (hidup adalah pilhan). “Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan ada risiko serta konsekuensi masing-masing,” ucapnya.

Ketika seseorang dihadapkan pada beberapa buah pilihan, maka ia harus memilih salah satu dan meninggalkan pilihan yang lainnya. Ia tidak bisa mengambil dua sekaligus dalam satu waktu. Jika memilih kebaikan sudah tentu kita meninggalkan keburukan.

“Memilih Islam berarti harus meninggalkan agama selain Islam, memilih Islam berarti meninggalkan jalan hidup serta meninggalkan ideologi lain selain Islam,” paparnya.

Para pemateri secara khusus mengingatkan peserta daurah agar jangan sampai salah memilih dalam hidup karena hidup hanya sekali. Untuk itu jangan sia-siakan hidup dan pilihlah yang terbaik untuk hidup ini.

“Pilihlah Islam sebagai jalan hidup (way of life) satu-satunya dan perjuangkanlah Islam hingga akhir hayat kita karena hidup adalah pilihan yang diberikan Allah SWT,” pungkasnya.

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab serta sosialisasi acara Konferensi Islam dan Peradaban (KIP) 1435H yang akan diselenggarakan di lebih dari 65 kota di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Medan pada 1 Juni 2014 di Gedung Selecta Convention Hall, Jalan Listrik Medan. []r’syah/MI Medan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*