HTI Press. Sekitar dua ratus massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan aksi mendesak pemerintah Kyrgyztan membebaskan Zulfiyya Amonov (20 tahun). “Bebaskan Zulfiyya dan anggota HT Kyrgyztan lainnya, dan membersihkan mereka dari tuduhan keji,” tegas sekretaris Juru Bicara HTI Roni Ruslan, Jum’at (9/5) di Bundaran HI, Jakarta.
Menurut Roni, HT di mana pun termasuk di Kyrgyztan tidak pernah terlibat tindak kejahatan atau pun penggunaan kekerasan dalam perjuangan bagi tegaknya kembali kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah ar Rasyidah. “Oleh karena itu, tidak ada perlunya bagi rezim Kyrgyztan menculik dan memenjarakan anggota HT Kyrgyztan khususnya Zulfiyya yang seorang perempuan,” ungkapnya.
Dalam aksi di tengah terik yang menyengat tersebut, Roni menyebutkan Zulfiyya adalah gadis yang lantang menyuarakan kebenaran dengan semboyan “Menyuarakan Kebenaran Bukanlah Kejahatan”.
Putri aktivis HT Kyrgyztan Amaanov Hamidullah tersebut sejak kecil tekun mempelajari Islam sehingga sudah hafidz Alquran dan menguasai bahasa Arab sejak dini.
Ketika Zulfiyya berusia lima tahun, sang ayah diculik penguasa tiran dan memenjarakannya sampai meninggal. “Selama 14 tahun dipenjara, ayahnya tak henti menerima aneka bentuk siksaan, akhirnya tahun lalu meninggal, tapi anehnya keluarga sampai saat ini tidak pernah menerima jasadnya,” ujar Roni.
Zulfiyya pun menuntut pengembalian jasad sang ayah yang telah syahid (insya Allah). Namun, tuntutan tersebut dijawab dengan penculikan dirinya oleh pasukan khusus Kyrgyztan pada 31 Maret 2014 di Kota Osh.[] Joko Prasetyo