Pada hari Selasa, dia muncul di pengadilan dengan tuduhan bahwa dia telah melanggar undang-undang anti-terorisme lokal yang melarang orang membawa senjata atau amunisi dalam penerbangan komersial.
Seorang hakim memerintahkan agen itu ditahan hingga setidaknya hari Sabtu sehingga pejabat keamanan Pakistan dapat menyelidiki hal tersebut. Penangkapan orang Amerika itu menjadi berita di Pakistan, dan salah satu stasiun televisi menayangkan rekaman dari agen itu yang duduk di sel penjara di Karachi, kota terbesar di negara itu dan salah satu kota paling berbahaya.
Para pejabat AS di Washington menegaskan bahwa sang agen ditugaskan untuk Kantor Cabang FBI di Miami, dan berada di Pakistan untuk tugas sementara. Mereka meminta agar nama agen itu dirahasiakan, dengan mengutip betapa situasinya sensitif. Seorang pejabat AS yang mengetahui kasus ini mengatakan bahwa sang agen tidak bersenjata dan lupa bahwa senjatanya yang terisi penuh berada di dalam tasnya. Agen itu berada di Pakistan sebagai bagian dari upaya lembaga itu untuk membantu Pakistan menyelidiki kasus korupsi, kata pejabat itu. Ketika dihubungi melalui telepon, ayah sang agen mengatakan anaknya dijadwalkan berada di Pakistan selama sekitar tiga bulan untuk “Semacam pekerjaan kantor” dengan yang bersifat “non-FBI”.
Seorang juru bicara FBI di Miami menyebutkan pertanyaan tentang penangkapan itu kepada Departemen Luar Negeri. Meghan Gregonis, juru bicara Kedutaan Besar AS di Islamabad, mengatakan para pejabat AS sedang bekerja untuk menyelesaikan masalah ini. “Kami menyadari laporan itu, dan kami berkoordinasi dengan pihak berwenang Pakistan tentang masalah ini,” kata Gregonis. [Sumber: Washington Post]
Akankah pemerintah Pakistan menunjukkan ketulusannya dalam menghukum seorang semacam Raymond Davis yang tertangkap basah dalam ketika melakukan operasinya? Ataukah undang-undang teror hanya berlaku untuk warga Pakistan yang tidak bersalah yang bekerja untuk mengembalikan kejayaan Islam dan menantang perang Amerika di Pakistan. Dr Ismail Sheikh dan Naveed Butt adalah dua pengemban dakwah yang mulia yang telah diburu dan diculik oleh otoritas Pakistan, sementara Raymond Davis dan gerombolannya bebas berkeliaran ke seluruh negeri dan menimbulkan kekacauan.