قال سبحانه وتعالى: وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ.
Allah SWT berfirman: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa.” (QS. An-Nur [24] : 55).
قال سبحانه وتعالى: إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. Al-Mu’min [40] : 51).
عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ: زُوِيَتْ لِي الْأَرْضُ حَتَّى رَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا ….. وَقِيلَ لِي إِنَّ مُلْكَكَ إِلَى حَيْثُ زُوِيَ لَكَ… » (رواه ابن ماجه في سننه)
Dari Tsauban mantan budak (maula) Rasulullah saw bahwa Rasulullah saw bersabda: “Dihimpunkan bumi untukku, sehingga aku melihat timur dan baratnya…. Dan dikatakan kepadaku bahwa kekuasaanmu hingga dimana bumi telah dihimpunkan untukmu…” (HR. Ibnu Majah dalam Sunannya).
عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي أَسْمَاءَ عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ» أَوْ قَالَ «إِنَّ رَبِّي زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ مُلْكَ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا … » (رواه مسلم وأحمد والترمذي وأبو داود)
Dari Abu Qilabah dari Abu Asma’ dari Tsauban berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah menghimpun bumi untukku,” atau Beliau bersabda: “Sesungguhnya Tuhanku menghimpun bumi untukku, lalu aku melihat timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan mencapai apa yang telah dihimpunkan untukku…” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud).
عن الْمِقْدَادَ بْنَ الْأَسْوَدِ قال: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا يَبْقَى عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ كَلِمَةَ الْإِسْلَامِ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ ذُلِّ ذَلِيلٍ إِمَّا يُعِزُّهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَيَجْعَلُهُمْ مِنْ أَهْلِهَا أَوْ يُذِلُّهُمْ فَيَدِينُونَ لَهَا» (مسند الإمام أحمد)
Dari al-Miqdad bin al-Aswad berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Tidak tersisa di atas bumi ini satupun rumah di kota dan di desa, kecuali Allah memasukkan kata Islam dengan kemuliaan yang menjadikan mulia, atau dengan kehinaan yang menjadikan hina. Adakalanya Allah Yang Mahamulia dan Mahaperkasa memuliakan mereka, lalu Allah menjadikan mereka di antara pejuangnya; atau Allah menghinakan mereka, lalu mereka menjadi pengikutnya.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya)
ويقول صلوات الله وسَلامه عليه: «تكونُ النّبُوة فيكمّ ما شاءَ اللهُ أن تكون، ثمّ يرْفَعُها إذا شاءَ أن يرْفعَها. ثُمّ تكونُ خِلافةً على مِنهاج النبوَّة، فتكونُ ما شاءَ اللهُ أنْ تكونَ، ثُمّ يرْفعُها. إذا شاءَ الله أنْ يرفعَها. ثُمّ تكونُ مُلْكاً عاضّاً، فيكونُ ما شاءَ الله أنْ يكونَ، ثُمّ يرفعُها إذا شاءَ أنْ يرفعَها، ثُمّ تكونُ مُلْكاً جَبريَّةً، فتكونُ ما شاءَ الله أنْ تكون، ثُمّ يرفعُها إذا شاءَ أنْ يرفعَها. ثُمّ تكونُ خِلافةً على مِنهاج النُّبُوَّة، ثم سكت» (أخرجه أحمد)
Nabi saw bersabda: “Akan datang kepada kalian masa kenabian, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian, Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa Kekhilafahan ‘ala minhaj al-nubuwwah; dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang kepada kalian, masa raja yang menggigit (raja yang dzalim), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa raja diktator (pemaksa); dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala minhaj al-nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas cara-cara kenabian). Setelah itu, beliau diam.” (HR. Imam Ahmad).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 12/5/2014.